" Kebisingan adalah sampah, tepatnya sampah anorganik jiwa manusia."Â
Mengapa manusia membutuhkan keheningan? Itu pertanyaan mendasar untuk memaknai kenapa harus ada Nyepi diajaran Agama Hindu. Nyepi sama artinya dengan sepi. Sebuah situasi hening tanpa suara dari aktivitas manusia. Nyepi adalah upaya memadamkan segala kegaduhan batin dan ambisi manusia tanpa batas.
Manusia, hakikatnya dibangun oleh dua komponen. Jasmani dan rohani. Jasmani mengacu ke organ tubuh yang tampak, sedangkan rohani kaitannya dengan jiwa--ruh manusia.Â
Jasmani adalah hardware, rohani adalah software. Nasi pecel dan rendang adalah makanan jasmani. Kebijaksanaan dan memaknai hakikat keberadaan, adalah makanan rohani.Â
Dua bangunan dasar manusia itu harus seimbang untuk membentuk manusia yang utuh selaras dengan dirinya, masyarakatnya, lingkungannya, dan pencipta-NYA.
Nyepi adalah laku untuk menyegarkan rohani manusia. Membersihkan kerak-kerak jiwa yang kotor karena amarah dan hawa nafsu. Mengembalikan kondisi manusia untuk menjadi alamiah lagi.Â
Jiwa yang kotor akan menjadikan manusia kebingungan untuk mencari tujuan hidupnya. Jiwa yang bingung akan menjadikan manusia tidak tahu arah--mana yang salah dan mana yang benar.
Sejak mewabahnya industrialisasi sebagai implementasi kapitalisme, manusia mengalami banyak ancaman dan tekanan--pandangan hidup keliru--dari apa yang dia yakini sendiri.Â
Ancaman fisik, misal degradasi lingkungan dan ancaman psikis dalam wujud tekanan jiwa akibat upaya untuk memuaskan kebutuhan--namun tidak pernah merasa puas. Kapitalisasi menjadi simbol kemakmuran. Kemakmuran didefinisikan dengan pemenuhan barang konsumsi.