Mohon tunggu...
Agus Budiana
Agus Budiana Mohon Tunggu... Jurnalis, Pengamat Media Komunikasi Politik

Membaca dan menulis adalah salah satu kekuatan seseorang dalam membentuk eksistensi diri. Dengan membaca dan menulis kita akan menemukan makna dalam hidup.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Konsep Diri

25 Februari 2025   09:41 Diperbarui: 25 Februari 2025   09:41 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilstrasi : Konsep diri seseorang (Sumber : Freepik)

Kebanyakan manusia terlibat dalam berbagai kegiatan rutinitas yang menjadi bagian dari hidupnya, rutinitas yang dijalani merupakan bagian dari ungkapan manusia untuk tetap hadir dan ada dalam lingkungan sosialnya. Didalam rutinitas kegiatannya terutama dalam prosesnya selalu muncul dua kombinasi yang dilakukan yaitu adanya paduan komunikasi verbal dan non verbal. Dua proses komunikasi ini merupakan alat yang dijadikan manusia untuk memperteguh tentang siapa dirinya bagi dirinya sendiri juga siapa dirinya bagi orang lain. mengenali dirinya bagi manusia tentunya merupakan kebutuhan yang tidak dapat ditawar lagi, mengingat hampir setiap waktu selalu berinteraksi dengan manusia lainnya.

Untuk menjawab pengenalan dirinya dalam sebuah hubungan sosial maka manusia membutuhkan kesan, penilaian, dan pemahaman mengenai konsep diri baik oleh dirinya sendiri maupun oleh orang lain . Pengenalan diri sendiri dibutuhkan sebagai masukan dan bekal dalam menjalani kehidupan sehari-hari selanjutnya, Pengenalan konsep diri memberikan penegasan tentang siapa kita dan bagaimana keberadaan kita di hadapan orang-orang lainnya. Apabila kita sudah mengetahui tentang kita, minimal kita tahu apa yang harus kita komunikasikan, lakukan dalam kehidupan dunia sosial. Pemahaman akan keberadaan tentang konsep kita dalam lingkungan  sosial selaras dengn pendapat :   Willian D. Brooks dalam Adinda ( 2022) mengatakan bahwa self concept atau konsep diri adalah perspektif terkait totalitas psikis, fisik, dan sosial terhadap diri sendiri yang terbentuk dari berbagai pengalaman serta interaksi atau komunikasi individu dengan individu lain. Konsep diri sebagai figur ayah tentunya harus identik dengan segala suatu yang beririsan dengan profil seorang ayah : Bijaksana, adil, selalu memberi nasehat, masukan, saran, pelindung.

Namun adakalanya sebagian manusia belum menyadari dan memahami mengenai konsep diri ini, artinya kehidupan yang berlangsung dijalani saja, tanpa mempertimbangkan segala sesuatunya .  Terkadang tidak jarang pula persoalan-persoalan dapat muncul ketika konsep diri tidak diketahui dan dipahami oleh seseorang. Pemahaman akan konsep diri memungkinan seseorang manusia menempatkan posisi dimanapun berada, selain itu melalui konsep diri mampu memberi arah pada manusia untuk bersikap sesuai dengan apa yang menjadi konsep diri yang melekat. 

Pertanyaannya  bagaimana apabila konsep diri kita negatif? jawabannya semua manusia ingin tetap ada dalam keberadaannya secara positif, apabila negatif arahkan kembali konsep diri kita ke area positif. Konsistensi sikap, perilaku dan kepribadian dalam konteks diruang publik harus mampu membangun  kesadaran kita  untuk senantiasa berperan dengan posisi kita yang selalu : 

- Menerima sekaligus sudah mengidentifikasi kelemahan kekurangan kita.

- Berpikir positif selalu menjaga kesehatan fisik dan mental. 

- Bergaul dengan orang-orang positif. 

- Melihat pengalaman sebagai guru terbaik 

- Berkontribusi bagi siapapun yang membutuhkan kita sesuai batas  kemampuan kita.  

Apabila kita sudah menyadari konsep diri kita, semua tinggal berproses secara terus menerus selama hidup kita.                                                                                                                                                                                                          

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun