Mohon tunggu...
AGUS SJAFARI
AGUS SJAFARI Mohon Tunggu... DOSEN FISIP UNTIRTA, KOLOMNIS, PEMERHATI MASALAH SOSIAL DAN PEMERINTAHAN

Mengajar, menulis, olah raga, dan seni khususnya main guitar dan nyanyi merupakan hoby saya.. topik tentang sosial, politik, dan pemerintahan merupakan favorit saya..

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

"Belum Bergizinya" Program MBG

29 April 2025   11:52 Diperbarui: 29 April 2025   19:54 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menu Makanan Bergizi Gratis (KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati) 

"BELUM BERGIZINYA" PROGRAM MBG

Oleh: Agus Sjafari*

 

Tidak terasa program Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah berjalan kurang lebih empat bulan, meskipun terpotong kegiatan ramadan dan urusan mudik yang juga menguras perhatian serius dari pemerintah.

Selama empat bulan berjalannya program MBG ini sudah mulai adanya "kerikil -- kerikil" cukup serius yang menemani pelaksanaan program ini, mulai dari tersendatnya pembayaran dana penyedia dapur MBG serta kasus terakhir terkait dengan "keracunan massal" siswa setelah menyantap menu makanan MBG di Kabupaten Cianjur dan beberapa wilayah lainnya, serta persoalan serius lainnya yang tidak ramai ke publik.

Mencuatnya pemberitaan terkait salah satu Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan yang sudah tak beroperasi dikarenakan mengalami kerugian sampai Rp 1 miliar (Tribun-Medan.com, 16 April 2025) merupakan salah satu problematika tata kelola yang mungkin juga terjadi di beberapa wilayah yang lain.

 Demikian juga dengan kasus keracunan di Kabupaten Cianjur ternyata juga banyak dialami di beberapa daerah yang lain seperti di Kabupaten Nganjuk, Kecamatan Menes Banten, Sukoharjo, serta beberapa daerah lainnya (TribunJogja.com, 24 April 2025) merupakan problematika di lapangan yang turut mewarnai perjalanan program MBG yang baru seumur jagung ini.

Perjalanan sebuah program kebijakan pemerintah dalam skala nasional pada awalnya tidak akan pernah luput dari beberapa permasalahan teknis di lapangan.

Apalagi program ini berkaitan dengan persoalan makanan yang di dalamnya terkandung unsur selera masing -- masing individu sehingga kemungkinan besar akan terus terdapat "seribu satu" permasalahan yang akan mengiringi perjalanan dari program ini.

Oleh karena ini hal yang sangat serius dipersiapkan dan diantisipasi adalah terkait dengan standarisasi yang sangat ketat dalam setiap tahapan proses dan outputnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun