Mohon tunggu...
Agus Priambodo
Agus Priambodo Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah seorang yang suka dengan musik dan literasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Layanan Bimbingan Kelompok Efektif Untuk Mencegah Siswa Kecanduan Game Online

10 Desember 2022   09:33 Diperbarui: 10 Desember 2022   09:46 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Siswa jaman sekarang adalah siswa dengan kategori generasi Z. Generasi Z itu sendiri atau generasi pascamilenial adalah kelompok manusia termuda di dunia saat ini. Mereka lahir dalam rentang Tahun 1995 hingga Tahun 2010. Di Indonesia, pada 2010 saja jumlah mereka sudah lebih dari 68 juta orang, nyaris dua kali lipat Generasi X (kelahiran 1965-1976). Generasi Z merupakan generasi yang lahir usai era generasi milenial, generasi Z adalah peralihan dari generasi millennial dengan teknologi-teknologi yang makin berkembang dan canggih.

Perkembangan teknologi di Revolusi industry 4.0 semakin menggila dan tidak bisa lagi terbendung. Era modern saat ini yang paling terlihat adalah perkembangan di bidang teknologi informasi. Perkembangan yang sangat pesat seperti saat ini juga merubah gaya hidup manusia, terutama untuk para siswa generasi Z. Gawai yang digunakan pada siswa semakin canggih dengan berbagai fitur media sosial yang luar biasa seperti Facebook, WA, Instagram dll. Segala informasi bisa dicari menggunakan gawai. Perkembangan yang sangat pesat juga terjadi di bidang game, adanya game online dengan kemajuan teknologi yang luar biasa, bisa menjadi pedang mermata dua. Artinya mempunyai dua sisi yang berdampak positif dan negatif, disatu sisi game online bisa menjadi media untuk menghibur diri, refresing agar tidak stress setelah menjalani aktivitas yang berat. Dengan bermain game bisa merasa fun dan memperoleh rangsangan baru sehingga bisa Kembali fresh. Namun di sisi yang lain game online juga bisa menjadi persoalan yang serius jika tidak dipergunakan dengan bijak.

Menyoroti dari pengalaman sebagai guru BK kebanykan siswa genrasi Z ini lebih condong berpotensi ke sisi yang negatif mejadi kecanduan game online. Dampak negatif bermain game onlie untuk para pelajar yaitu siswa menjadi malas belajar, sulit konsentrasi, serta malas untuk bersekolah, hasil belajar menurun. Kesehatan fisik terganggu karena jarang bergerak dan resiko kesehatan mata. Berbagai jenis game online seperti MLBB, FF, PUBG dll, adalah jenis game yang sering dimaikan siswa generasi Z ini. 

Kemasan dari game ini membuat siswa harus selalu membuka game karena adanya fitur seperti event bulanan, event harian, promo, missi dengan mengikuti itu akan mendapatkan hadiah bila berhasil menyelesaikanya. Inilah yang menjadikan dorongan siswa berpotensi kecanduan game online karena secara tersirat memaksa pemainya ini untuk selalu membuka dan bermain game. Hampir seluruh siswa generasi Z ini mendapatkan fasilitas dari orang tua  untuk memiliki gawai. Dengan media gawai yang bisa dibawa kemanapun dimanapun menjadikan pengawasan kepada siswa untuk bijak dalam bermain game online tidak bisa laksanakan secara maksimal.

Layanan bimbingan kelompok dapat digunakan untuk membahas masalah umum terkait fenomena game online ini. Hal  ini senada dengan pendapat Prayitno (2014:309) yang menyetakan bahwa Bimbingan kelompok adalah layanan bimbingan yang diberikan dalam suasana kelompok. Bimbingan kelompok memiliki ciri khas tersendiri yakni memanfaatkan kelompok dalam proses layanan. bimbingan kelompok di sekolah merupakan kegiatan informasi kepada sekelompok siswa untuk membantu mereka menyusun  rencana dan keputusan yang tepat. Maka dari itu bimbingan kelompok adalah layanan yang tepat untuk membantu para siswa generasi Z ini agar tercegah dari kecanduan game online karena bimbingan kelompok berfungsi untuk memberikan pemahaman dan pencegahan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun