Mohon tunggu...
Agus Puguh Santosa
Agus Puguh Santosa Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia

Menulis adalah jalan mengenal sesama dan semesta.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mirip Kisah di Negeri Antah-Berantah: Tak Terkena "Honyaku", Tak Sesuai Angka Keramat Jawa

17 Mei 2021   19:49 Diperbarui: 17 Mei 2021   19:57 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang Pemimpi di Usia 25 (Sumber foto: https://pixabay.com/)

Di usia 25 tahun saya belum apa-apa. Karena pada masa itu saya masih mencari jalan terbaik untuk demi dapat merintis jalan untuk sampai di bangku kuliah. Jika para pemuda seusia saya di zaman itu sebagian ada yang dikuliahkan oleh kedua orang tuanya; maka saya adalah salah satu pemuda yang tak seberuntung mereka.

Mengerjakan Skripsi Tanpa Kuliah

Jujur awalnya saya sempat kecewa juga karena tidak bisa melanjutkan ke bangku kuliah selepas SMA. Namun seiring perjalanan waktu, kekecewaan itu justru menguatkan mental saya untuk menjadi seorang pribadi yang kian tangguh dari hari ke hari.

Usia 25 tahun saya alami di tahun 2003 silam. Kala itu saya sedang bersemangat bekerja sambil belajar komputer secara otodidak sembari berguru kepada rekan-rekan kerja saya yang lebih mumpuni mengoperasikan komputer.

Saat masih duduk di tahun terakhir di bangku SMA, saya mendapat kesempatan berharga untuk mempelajari program komputer "Symphony", yang mengandung kemampuan gabungan antara "WordStar (WS)" dan "Lotus 1-2-3." Dan pengalaman itu terjadi di tahun 1997.

Persis 6 tahun kemudian, saat saya berusia 25 tahun, saya baru mendapatkan kesempatan untuk berkenalan dengan Microsoft Windows versi 3.1.1 dengan program Ms Word versi 6.0 dan Ms Excel versi 6.0.

Secara bertahap, akhirnya saya bertatap muka dengan Windows 95, Windows 97, Windows 98 beserta paket Microosoft Office yang menjadi paket pelengkapnya. Pengalaman berharga ini sangat mendukung keterampilan saya di bidang komputer.

Dan pada tahun 2003-2004 saya dipertemukan kembali dengan teman-teman sebangku SMA dahulu. Dan di tahun-tahun tersebut mereka sedang getol-getolnya bergelut dengan waktu untuk menyelesaikan Skripsi atau Tugas Akhirnya.

Meski saya belum pernah merasakan bangku kuliah, namun akhirnya saya mendapatkan kesempatan mencicipi rasanya mengerjakan karya tulis teman-teman saya di tahun terakhir mereka di bangku kuliah.

Berkat keahlian mengoperasikan komputer yang saya peroleh di tempat kerja tersebut, akhirnya teman-teman seangkatan SMA saya itu pun mempercayakan pengetikan Tugas Akhir maupun Skripsinya kepada saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun