Mohon tunggu...
Agus Puguh Santosa
Agus Puguh Santosa Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia

Menulis adalah jalan mengenal sesama dan semesta.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Masjid Sultan Suriansyah, Pangeran Samudera, dan Hikayat Banjar

30 April 2021   09:40 Diperbarui: 30 April 2021   09:49 2405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Sultan Suriansyah di Tepian Sungai Kuin Banjarmasin (Sumber foto: banjarmasintourism.com)

Bayangkan saja bila semakin hari semakin banyak bekas-bekas rawa di Banjarmasin dan daerah sekitarnya diuruk atau ditimbun dengan tanah pasir; maka otomatis fungsi peresapan airnya pun menjadi berkurang atau menjadi hilang. Sehingga banjir akan lebih sering timbul kapan saja, manakala air pasang dengan tiba-tiba. Apalagi jika curah hujan yang turun cukup tinggi, ditambah dengan kondisi kerusakan alam di Pegunungan Meratus yang kian hari kian memprihatinkan itu.

Itu sedikit kisah mengenai kearifan lokal masyarakat asli Kalimantan Selatan yang sudah dipelihara secara turun-temurun selama beberapa ratus tahun. Namun atas nama modernisasi, sebagian orang yang tinggal di Bumi Banua saat ini tak lagi mengindahkannya; bahkan cenderung tak peduli dan acuh-tak acuh saja.

Oiya, kita kembali lagi untuk menyimak kisah mengenai bangunan Masjid Sultan Suriansyah. Bangunan ini memiliki atap yang tumpang tiga atau bertingkat tiga dengan hiasan mustaka pada bagian atapnya. Model atap seperti ini akan mengingatkan kita pada bentuk bangunan Masjid Agung Demak yang termasyur itu, yang secara historis lebih dahulu dibangun pada tahun 1474 M.

Karena merupakan warisan bersejarah dari masa lalu, maka dilakukan pelestarian dan pemeriharan bangunan masjid ini sampai saat ini dan nanti.

Sultan Suriansyah dan Hikayat Kerajaan Banjar

foto-utama-sultan-suriansyah-750x430-608b6d76d541df1eb034b102.jpg
foto-utama-sultan-suriansyah-750x430-608b6d76d541df1eb034b102.jpg
Beragam Versi Foto Sultan Suriansyah (Sumber foto: Melacak Jejak Keraton Banjar, Apakah di Kuin atau Pulau Tatas? - jejakrekam.com )

Nama Sultan Suriansyah begitu populer di kalangan masyarakat Banjar dari generasi ke generasi. Sebelum bergelar Sultan Suriansyah, beliau dikenal dengan nama Pangeran Samudera.

Menurut sumber-sumber sejarah, Pangeran Samudera merupakan putra dari Menteri Jaya yang menikahi Puteri Galuh. Puteri Galuh merupakan putri kandung Maharaja Sukamara yang kala itu menduduki tahtanya sebagai raja di Kerajaan Negara Daha.

Saat Maharaja Sukamara berpulang, dirinya berwasiat agar menjadikan Pangeran Samudera sebagai pewaris tahtanya.

Namun rupanya realita berkata lain, putra Maharaja Sukamara yang bernama Pangeran Tumenggung dan Pangeran Bagalung tidak sepakat dengan keputusan ayahandanya tersebut. Sebab sesuai dengan tradisi yang sudah berlangsung sebelumnya, pengganti raja yang wafat adalah putera kandungnya.

Karena suasana kerajaan yang memanas, akhirnya Pangeran Samudera diminta untuk meninggalkan istana oleh Arya Trenggana -- yang kala itu menjabat sebagai salah satu punggawa Kerajaan Negara Daha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun