Mohon tunggu...
Agus Puguh Santosa
Agus Puguh Santosa Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia

Menulis adalah jalan mengenal sesama dan semesta.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Tentang Hari Buku Sedunia dan Obsesi Menerbitkan Buku

23 April 2021   12:27 Diperbarui: 23 April 2021   12:49 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover Buku Karya Arswendo Atmowiloto dan Karya Penulis. (Sumber foto: https://www.gramedia.com dan dokumentasi pribadi)

Menilik Sejarah Hari Buku Sedunia

Di setiap tanggal 23 April di setiap tahunnya selalu diperingati sebagai Hari Buku Sedunia dan Hari Hak Cipta Sedunia.

Menurut UNESCO (United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization) seperti dikutip Kompas.com menyebutkan bahwa, Hari Buku Sedunia merupakan kesempatan untuk merayakan pentingnya membaca, menjadikan anak-anak sebagai pembaca, dan mempromosikan cinta sastra serta integrasi seumur hidup ke dalam dunia kerja.

Sebenarnya peringatan Hari Buku Sedunia ini awal mulanya dicetuskan oleh Valencia Vicente Clavel Andres. Ide peringatan tersebut sebenarnya kala itu adalah untuk menghormati Miguel de Cervantes, salah seorang penulis yang terkenal dengan karyanya yang berjudul "Don Quixote". Demikian dikisahkan oleh "Hindustan Times" seperti dikemukakan Kompas.com.

Nah, penulis yang yang menggagas peringatan Hari Buku Sedunia tersebut kemudian meninggal dunia pada tanggal 23 April 1967. Oleh UNESCO kemudian tanggal tersebut ditetapkan sebagai Hari Buku Sedunia pada Konferensi Umum UNESCO di Paris pada tahun 1995. 

Selain itu, beberapa penulis terkenal dunia lainnya juga meninggal pada tanggal yang sama, diantaranya William Shakespeare dan Inca Garcilaso de la Vega.

Aneka Ragam Obsesi Manusia

Dalam kehidupan ini setiap manusia tentu mempunyai obsesinya masing-masing. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata "obsesi" bermakna gangguan jiwa berupa pikiran yang selalu menggoda seseorang dan sangat sukar dihilangkan. Apakah memang benar demikian yang dipahami oleh orang-orang di zaman sekarang?

Melalui banyak referensi dan bahan bacaan, seringkali kita mempertukarkan makna kata ini dengan kata "impian" yang bermakna sebagai sesuatu yang sangat-sangat diharapkan. 

Meski jika kita sandingkan kedua makna tersebut, tentu secara kasat mata kita akan segera menemukan perbedaan makna diantara kedua kata itu. 

Namun dalam realitasnya kedua kata tersebut saat ini lazim disubstitusikan satu sama lain dalam percakapan sehari-hari maupun dalam banyak artikel atau tulisan yang telah diterbitkan atau ditayangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun