Mohon tunggu...
Agus Puguh Santosa
Agus Puguh Santosa Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia

Menulis adalah jalan mengenal sesama dan semesta.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Pengalaman Ramadan Kedua di Masa Pandemi

14 April 2021   19:29 Diperbarui: 14 April 2021   19:37 1004
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelaksanaan Salat Berjamaah dengan Memperhatikan Protokol Kesehatan (Sumber foto: https://pop.grid.id)

Pada 26 April 2020, saya mengangkat judul "Berharap Corona Tak Datang Lagi di Ramadan Selanjutnya" sebagai tulisan perdana saya saat mengikuti program SAMBER (Satu Ramadan Bercerita) melalui microsite THR (Tebar Hikmah Ramadan) 2020.

Sampai tulisan ini saya buat, tercatat 344 pembaca yang telah menyimak tulisan tersebut. Saya masih dapat mengingat dengan begitu rinci situasi dan kondisi setahun kemarin, di mana suasana Ramadan 2020 terasa sungguh berbeda dari Ramadan-Ramadan sebelumnya.

Tentu tak dapat disangkal bahwa kehadiran virus Covid-19 telah merubah segala sesuatunya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya! Sejak diumumkan resmi bahwa virus jahat ini telah masuk ke wilayah Indonesia pada awal Maret 2020, tak ayal kepanikan masyarakat pun terjadi di mana-mana. Dan "masker" adalah salah satu barang yang tiba-tiba ludes diborong oleh masyarakat, sehingga akhirnya menjadi barang langka dan harganya melambung tinggi.

Bersyukur Pemerintah Republik Indonesia melalui lembaga terkait segera menertibkan munculnya fenomena jual beli masker yang tidak wajar di pasaran. Beberapa minggu kemudian, harga masker berangsur normal dan ketersediaannya di toko-toko pun lebih mudah untuk kita dapatkan.

Kala itu, tepat pada 31 Maret 2020, Pemerintah Kota Banjarmasin mengumumkan secara resmi bahwa kota ini berstatus Zona Merah akibat adanya transmisi lokal penularan virus Covid-19.

"Lain ladang, lain belalang. Lain lubuk lain ikannya. Lain dahulu, lain sekarang. Lain cerita karena Corona." demikian bunyi pantun yang pernah saya tulis ketika itu untuk menggambarkan suasana yang terjadi dan saya alami di lapangan. Ketika itu saya merasa bingung bercampur heran, karena di setiap toko yang saya masuki, hampir selalu saya jumpai orang-orang yang antri di kasir hanya untuk membeli masker atau hand sanitizer.

Pada 25 April 2020, saya mencatat bahwa jumlah kasus positif Corona di seluruh Indonesia telah menembus angka 8.607 orang. Dan manakala bulan Ramadan tiba setahun yang lalu, program PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) mulai diberlakukan di banyak kota di Indonesia. Sebelumnya, yaitu pada 30 Maret 2020, Presiden Joko Widodo sempat mengumumkan status darurat sipil untuk penanggulangan Corona di Tanah Air.

Sekitar setahun berselang, pada hari Selasa kemarin, 13 April 2021, jumlah total pasien positif Corona di Indonesia sudah mencapai angka 1.577.526 orang, dengan jumlah penambahan kasus sebanyak 5.702 orang dalam waktu 24 jam. Hingga saat ini, tercatat total 1.426.145 pasien dinyatakan sembuh. Sedangkan 42.782 orang dinyatakan meninggal dunia.

Manfaat Bansos di Tengah Pandemi

Saat pandemi mulai merebak, Pemerintah Republik Indonesia melalui lembaga terkait pernah menyalurkan bansos (bantuan sosial) kepada masyarakat luas, diantaranya melalui pembagian sembako gratis dan aneka kebutuhan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun