Mohon tunggu...
Agus Puguh Santosa
Agus Puguh Santosa Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia

Menulis adalah jalan mengenal sesama dan semesta.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Fiksi Ramadan] Menyongsong Fajar di Alam Roh

23 Mei 2020   22:45 Diperbarui: 23 Mei 2020   22:37 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Brigjend. H. Hassan Basry (tengah) Diapit Barisan Pejuang Kalimantan (Sumber foto: https://www.suarakalimantan.com/ ) 

 "Hilal telah tampak.", demikian terlihat sebuah tulisan besar terpampang di salah satu stasiun televisi nasional. Sejurus kemudian Lehman memberanikan diri bertanya kepada Abahnya yang sedari tadi tengah sibuk merapikan kumisnya.

"Bah, Abah, ulun handak bertanya sesuatu, boleh kah?" ucap Lehman sambil melangkah menghampiri Abahnya di sudut ruangan.

"Handak bertanya apa, Lehman?" Abah menghentikan aktivitasnya semula.

"Hilal itu apa, Bah?" tanya Lehman tersenyum bingung.

"Nak, hilal itu artinya bulan sabit. Jadi kalau di acara televisi tadi disebutkan bahwa hilal telah tampak, itu artinya bulan sabitnya sudah terlihat." Kata Abah.

Lagi-lagi Lehman nyerocos bertanya,"Kalau bulan sabitnya sudah terlihat, itu artinya apa, Bah?"

Abah meraih telapak tangan Lehman lalu menggiringnya agar duduk di sampingnya. "Ikam duduk di higa Abah dahulu lah, nanti Abah jelaskan."

Lehman segera mengikuti isyarat Abahnya. Selanjutnya Abah melanjutkan penjelasannya, "Hilal atau bulan sabit itu biasanya akan muncul tepat sesudah matahari terbenam. Jika bulan sabit itu terlihat walau sedikit, maka sudah bisa dipastikan bahwa kita akan memasuki bulan Syawal, setelah sebulan penuh kita berpuasa di bulan Ramadan ini."

"Ulun tahu, ulun tahu, artinya kalau ada hilal berarti kita akan segera merayakan Hari Raya Lebaran. Bujurlah, Bah kayatu?" ucap Lehman menimpali.

Abah tersenyum dan merasa bangga dengan Lehman yang cepat memahami penjelasannya. "Ayo kita siap-siap, bawai Mama ikam lah, kita handak berbuka puasa lalu salajur salat Magrib berjamaah."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun