Mohon tunggu...
Agus Puguh Santosa
Agus Puguh Santosa Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia

Menulis adalah jalan mengenal sesama dan semesta.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ramadanku, Waisakmu, di Indonesia Kita

8 Mei 2020   00:10 Diperbarui: 8 Mei 2020   00:09 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perayaan Waisak 2560 BE (Sumber foto: dokumentasi pribadi, 2016)

Untuk kegiatan Pujabakti dan Meditasi detik-detik Waisak pada tanggal 7 Mei 2020 dilaksanakan pukul 17.44.51 WIB dan diimbau tidak melaksanakan secara massal dengan mengundang kehadiran umat pada lingkungan rumah ibadah.

Demikian juga untuk pengambilan api dan air yang melibatkan umat Buddha dalam jumlah banyak juga ditiadakan. Umat Buddha sendiri diimbau untuk merayakan Waisak di rumah masing-masing dengan memanfaatkan teknologi media sosial atau mengikuti ibadah secara live streaming.

Menindaklanjuti surat imbauan di atas, pada tanggal 4 Mei 2020, disampaikan rincian daftar kegiatan Lembaga/Majelis Agama Buddha pada hari ini, Kamis, 7 Mei 2020. Kegiatan dimaksud ada yang ditayangkan melalui saluran medsos, aplikasi teleconference, hingga siaran televisi nasional, dengan jam tayang bervariasi.

Edaran yang dikeluarkan oleh Dirjen Bimas Buddha Kementerian Agama Republik Indonesia di atas juga sejalan dengan edaran yang dikeluarkan selama bulan Ramadan, yang meniadakan salat tarawih dan kegiatan buka puasa bersama di masjid.

Dalam situasi pandemi corona saat ini, sikap untuk disiplin dann taat pada imbauan pemerintah pusat adalah kunci keberhasilan kita semua untuk menghentikan pandemi ini dalam waktu sesingkat-singkatnya. Semua warga negara Indonesia harus bahu-membahu dan saling mendukung untuk mewujudkan physical distancing dan mencegah terjadinya kerumunan dalam kehidupan sehari-hari.

Atas dasar itulah mengapa imbauan beribadah dari rumah pun kemudian disosialisasikan kepada masyarakat luas. Dengan imbauan tersebut, kegiatan peribadatan di rumah-rumah ibadah pun ditiadakan dan diganti dengan ibadah dari rumah atau ibadah melalui jejaring sosial (medsos), live streaming, siaran televisi, dan radio.

Semua langkah ini ditempuh agar seluruh anggota masyarakat mau bekerjasama dengan pemerintah pusat maupun pemerintah daerahnya masing-masing untuk memutus penularan virus covid-19. Di sinilah rasa cinta tanah air dan semanggat nasionalisme kita diuji sebagai sebuah bangsa: "Bangsa Indonesia." Apakah kita akan taat? Ataukah kita memilih untuk bersikap masa bodoh dan tidak mengikuti imbauan pemerintah?

Tentu tidak seorang pun yang ingin kejadian-kejadian di negara-negara Eropa atau Amerika akibat pandemi covid-19 juga terjadi di Indonesia, bukan? Sebagai salah satu warga negara ini, saya sadar sepenuhnya bahwa bagi sebagian anggota masyarakat kita, memilih untuk tetap di rumah adalah sesuatu yang sulit karena berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarganya.

Bisa jadi mereka-mereka ini memang belum tersentuh bantuan sosial (bansos) dari pemerintah. Yang menjadi pertanyaan besar adalah, ternyata masih ada anggota masyarakat kita yang tidak mematuhi imbauan pemerintah daerah setempat untuk alasan-alasan yang tidak dibenarkan.

Malam ini sepulang menggantar istri yang dinas di sebuah rumah sakit, saya mendapati serombongan anak muda yang nonkrong asik di sebuah warung ronde di sebuah tikungan jalan. Mereka tampak santai dan bercanda dengan teman-teman sebayanya. Tanpa physiical distancing, tanpa maskker, dan masih kelayapan di atas jam malam (pukul 21.00 Wiita). Padahal di Kota Banjarmasin ini sedang diterapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).

Dalam hati saya bertanya-tanya, apakah mereka tidak pernah membaca berita terkini yang menyatakan bahwa kasus positif corona di kota ini terus meningkat dari hari ke hari? Apakah mereka belum tahu kalau PSBB di Kota Banjarmasin diperpanjang untuk tahap kedua hingga 27 Mei 2020 mendatang? Apakah mereka tidak tahu bahwa hari ini perayaan Hari Raya Waisak dilaksanakan dari rumah-rumah para pemeluknya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun