Mohon tunggu...
W Agung  Sutanto
W Agung Sutanto Mohon Tunggu... Guru - Sambang agar Sambung

guru jas sd di Gunungkidul

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

PHK dan Tangga Naik Tingkat

21 Februari 2023   21:29 Diperbarui: 21 Februari 2023   21:31 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (via Qubisa)

Bahagia dengan nasib kita. Tetap menerima dengan baik apapun jadinya. Kita berperan dijalani dengan sepenuh hati. Termasuk kala baru menerima PHK. 

Karena disitu ada peluang berubah ke lebih baik. Seharusnya kita berasumsi demikian dalam pikiran kita. Termasuk kala dihentikan dari kerja. Walau banyak orang berkata pahit. Ini pahitnya jamu membuat badan kian sehat. 

Paling tidak dari situ kita belajar. Sebut saja misalnya dalam pembuatan krupuk. Maka saat kerja sekian waktu sudah bisa melihat dan praktik dipabrik itu. Sudah tahu ilmunya dan bisa praktik ke tempat lain dengan gaya yang kita terima.

Termasuk dalam ini maka seorang yang terkena PHK akan tetap tegar. Dimana pun posisi telah mendapatkan ilmu yang harganya mahal. 

Terkadang yang menjadi soal sudah tidak dipekerjakan dan tak dapat bayaran. Ini yang jadi soal. Bila selama kerja ada tabungan maka juga sudah bisa menutup celah keterpurukan. 

PHK sebagai sarana uji diri kita untuk lebih mampu dibidang yang pernah kita geluti. Maka tak heran kala bekerja sebut saja di bengkel mobil misalnya . Setelah tahu hasil dari kerjanya maka akan diburu nasabah yang pernah dilayani. 

Jadi tak ada kata susah kala menerima PHK. Salam sukses dan optimis. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun