Mohon tunggu...
Agung Webe
Agung Webe Mohon Tunggu... Penulis - Penulis buku tema-tema pengembangan potensi diri

Buku baru saya: GOD | Novel baru saya: DEWA RUCI | Menulis bagi saya merupakan perjalanan mengukir sejarah yang akan diwariskan tanpa pernah punah. Profil lengkap saya di http://ruangdiri.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Agar Jauh Dari Masalah, Selalu Berada di Dalam Masjid

12 Agustus 2021   16:03 Diperbarui: 12 Agustus 2021   16:10 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: MediaIndonesia.com

Bagi saya Ini yang mesti harus kita Artikan Kembali. Masjid atau kuil peribadatan, bukanlah bangunan fisik yang kita lihat. Masjid atau kuil peribadatan bukanlah tempat di mana kita duduk. Masjid atau kuil peribadatan adalah hati kita. Tempat di mana bersemayamnya Cinta Kasih tanpa syarat. Sudah kita memasuki tempat itu? Sudahkah kita masuk di dalam sebuah tempat di mana hanya ada cinta kasih tanpa syarat?

Mungkin kita bisa berada di dalam bangunan masjid, kita bisa berada di dalam bangunan kuil, tetapi hati tidak masuk di dalam 'masjid' atau 'kuil' di mana Cinta Kasih tanpa syarat bersemayam. Dan ketika itu tidak ada, ketika hati kita tidak dipenuhi dengan itu, dan kita tidak masuk di hati kita sendiri, maka tidak akan ada gunanya kita berada di tempat fisik kuil-kuil peribadatan.

Tetapi ketika kita sudah mengisi hati kita dengan cinta kasih tanpa syarat, dengan Cinta Yang meluap terhadap kehidupan, di manapun anda berada, di manapun kita berada, kita telah berada di dalam masjid. Kita berada di dalam kuil pribadatan. Di manapun kita melangkah, tempat manapun yang kita tuju, kita selalu menuju 'masjid' atau 'kuil' peribadatan.

Apabila sudah terjadi seperti itu maka segala masalah akan teruraikan, segala kesedihan akan diobati, segala keraguan akan dibangkitkan kepercayaannya. Segala hal yang membuat Anda sedih akan dibuat menjadi perayaan. Siapa yang membuat? Siapa yang mengubah? Diri Anda sendiri! Kitalah yang mengubah, karena hati kita dipenuhi oleh Cinta Kasih tanpa syarat. Kita sudah membukanya dan kita masuk didalamnya.

Bagi saya, berada di dalam masjid, berada di dalam kuil peribadatan, bukan berada di tempat fisik dari bangunan masjid dan kuil peribadatan tersebut. Sekali lagi, kita bisa berada di dalam masjid dan kuil peribadatan secara fisik, tetapi kita tidak akan membawa hati kita apabila hati kita tidak dipenuhi oleh Cinta Kasih tanpa syarat. Namun, ketika kita sudah mengisi hati kita dan meluapkan hati kita dengan cinta kasih tanpa syarat, maka di manapun anda melangkah, di manapun anda berada, di manapun tempat yang kita tuju, di sanalah kita berada di dalam 'masjid' atau 'kuil' peribadatan diri kita sendiri.

Bagaimana mencapai itu semua? Ini tentu ini menjadi langkah yang sangat mudah apabila setiap hari kita mulai untuk berbagi kepada semua orang tentang cinta kasih tanpa syarat. Apa bentuknya? Bentuknya adalah, beberapa poin yang sangat sederhana;

Yang pertama adalah, lakukan hal yang mudah. Yang kedua, lakukan hal yang Anda bisa. Yang ketiga, lakukan dari sekarang.

Pertanyaannya juga mudah. Setiap kali bangun tidur, setiap kali buka mata, tanyakan pada diri Anda sendiri; "Apa yang bisa aku bagikan kepada sesama hari ini?" Sekali lagi, pertanyaannya untuk diri kita sendiri adalah; Hal apa yang bisa aku bagikan kepada sesama hari ini?

Tentu saja, hal yang anda bagikan tidak melulu tentang uang. Tetapi bisa bantuan tenaga, bisa bantuan pemikiran, bantuan ide, support, dalam segala hal. Tapi paling tidak, untuk mengisi hati kita dengan cinta kasih tanpa syarat, setiap hari berikanlah sesuatu kepada semua orang, kepada semua lingkungan dan kepada alam semesta. Sekali lagi, setiap kali membuka mata di pagi hari tanyakan kepada diri kita sendiri: "Hal apa yang akan aku bagikan hari ini untuk semua orang?"

Selamat memasuki 'masjid' atau 'kuil' peribadatan di dalam diri Anda, sehingga di manapun anda berada, di manapun anda melangkah, anda akan menuju ke dalam 'masjid' diri Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun