Mohon tunggu...
Agung Webe
Agung Webe Mohon Tunggu... Penulis - Penulis buku tema-tema pengembangan potensi diri

Buku baru saya: GOD | Novel baru saya: DEWA RUCI | Menulis bagi saya merupakan perjalanan mengukir sejarah yang akan diwariskan tanpa pernah punah. Profil lengkap saya di http://ruangdiri.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Pagebluk dan Senjata Pemusnah Masal

15 Juli 2021   09:16 Diperbarui: 15 Juli 2021   13:18 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah desa yang 'gemah ripah loh jinawi' sedang dilanda bencana wabah menular yang mematikan. Penduduk desa panik dan saling menyalahkan antara pembuat kebijakan dan warga yang mengalami sakit.

Keadaan panik itulah yang membuat sebagian warga mulai 'kehilangan akal sehat' dan mencari alasan logis tentang asal usul wabah ini.

"Mereka mulai menyerang kita!" kata salah satu warga.

"Mereka siapa?" tanya beberapa warga.

"Mereka kaum elite yang selama ini iri dengan kondisi desa kita yang gemah ripah loh jinawi!"

Karena mendapat dukungan pendapat dan pengikut, akhirnya warga ini membuat banyak orasi (kalau sekarang podcast) di pos-pos ronda dan pasar-pasar.

Ya, banyak yang kemudian mulai kehilangan akal sehat karena kepanikan. Mereka mulai percaya dengan orasi warga yang menyebutkan bahwa wabah ini karena serangan dari 'mereka'.

Dari kelompok kecil yang lain, mereka berusaha menemukan ramuan-ramuan yang dapat melindungi tubuh dari wabah menular tersebut. Dan hasilnya memuaskan! Mereka menemukan ramuan penolak wabah yang dapat menjadikan tubuh kuat!

Kelompok kecil ini kemudian menemui kepala desa untuk mengusulkan agar ramuan ini dapat menjadi minuman masal sebagai daya tahan tubuh yang luar biasa. Ramuan alami, aman dan menyehatkan. Kepada desa pun menyetujui!

Di luar desa, ada sebuah desa kecil lain, yang dari dulu memang punya tujuan memporak-porandakan desa saingannya ini. Mendengar bahwa ada kelompok kecil yang menemukan ramuan yang segera akan didistribusikan masal untuk pelindung wabah, beberapa orang di desa kecil ini tidak tinggal diam. Mereka berpikir, "Kalau saja 70% orang desa itu minum ramuan itu, maka desa itu bebas dari wabah! Ini tidak bisa didiamkan!"

Desa kecil ini tahu bahwa ada beberapa orang panik yang sudah kehilangan akal sehat di desa itu dan mulai menyebarkan berita adanya serangan dari desa lain berbentuk wabah. Kemudian secara diam-diam beberapa orang desa kecil ini mengajak bertemu orang dari desa yang rajin berorasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun