Mohon tunggu...
Agung Webe
Agung Webe Mohon Tunggu... Penulis - Penulis buku tema-tema pengembangan potensi diri

Buku baru saya: GOD | Novel baru saya: DEWA RUCI | Menulis bagi saya merupakan perjalanan mengukir sejarah yang akan diwariskan tanpa pernah punah. Profil lengkap saya di http://ruangdiri.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Keliru Bila Menyamakan Pemerintah dengan Firaun

11 Desember 2020   23:31 Diperbarui: 11 Desember 2020   23:45 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar: https://news.detik.com/bbc-world/d-4410035

Saya kembali pada paragraf pertama. Apabila Fir'aun dihubungkan dengan Musa, artinya ini terjadi pada masa pemerintahan Raja Ramses II atau Minephtah (putra Ramses II). Ada beberapa pendapat mengenai Firaun dalam cerita Musa ini, namun saya tidak mengajak berpolemik tentang siapanya. Saya hanya ingin mengajak melihat rentang tahun yang kira-kira masuk dalam kurun waktu itu.

Ramses II memerintah selama 67 tahun pada 1304-1237 SM, sedangkan Minephtah memerintah selama 8 tahun pada 1232-1224 SM. Artinya, entah Ramses II atau Minephtah kurun waktunya hanyalah 80 tahun, yaitu 1304 -- 1224 SM. Apabila kehancuran Mesir hanya dilihat dari tahun Fir'aun yang menurut cerita ditenggelamkan oleh Musa ini dan Mesir hancur saat itu karena pembangunan infrastruktur yang megah namun menistakan agama, maka pembuat kalimat di atas harus melihat kembali sejarah peradaban Mesir kuno tersebut.

Apabila dilihat dari cerita yang diambil sebagai argument kehancuran Mesir yang dilaknat Tuhan pada tahun 1304-1224 SM tersebut, berarti masuk kepada periode ketiga, yaitu Kerajaan Baru (new kingdom), yang mempunyai tiga belas dinasti, mulai Dinasti XVIII sampai Dinasti XXX dan berlangsung dalam kurun waktu tahun 1550-343 SM.

Firaun Tidak Dihancurkan Tuhan

Mungkin pembuat statement tersebut lupa, bahwa kehancuran Mesir bukanlah tahun 1224 saat Fir'aun ditenggelamkan oleh Musa, namun berakhirnya peradaban Kerajaan Mesir adalah tahun 343 SM, yaitu masih 881 Tahun dari semenjak cerita Fir'aun tenggelam tersebut! Jadi setelah Musa melarikan diri dari Mesir, Fir'aun masih berkuasa selama 881 tahun lagi! Jadi infrastruktur dan bangunan megah yang mana yang hancur saat itu juga?

Kemudian mengapa peradaban Kerajaan Mesir berakhir pada tahun 343 SM? Setelah generasi Fir'aun memerintah selama 2.757 tahun? Tentu hal ini ada beberapa sebab yang dapat dijelaskan daripada sekedar laknat Tuhan karena menistakan agama.

Keruntuhan kerajaan Mesir tersebut disebabkan oleh beberapa hal, antara lain terjadinya perebutan kekuasaan antara pimpinan agama saat itu yang makin menguasai kehidupan masyarakat dengan raja. Hal tersebut menyebabkan perang saudara. Pada saat itu juga, Alexander Yang Agung menaklukan Mesir dengan sedikit perlawanan dari bangsa Persia yang menguasai wilayah ini sejak tahun 522 SM. Pemerintahan yang didirikan oleh penerus Alexander dibuat berdasarkan sistem Mesir, dengan ibukota di Iskandariyah (Alexandria). Kota tersebut menunjukkan kekuatan dan peradaban kekuasaan Yunani, dan menjadi pusat pembelajaran dan budaya yang berpusat di Perpustakaan Iskandariyah.

Sampai di sini kita dapat melihat sejarah, bahwa Mesir tidak dihancurkan oleh Tuhan. Peradaban Mesir masih diakomodir oleh Yunani yang menguasainya. Budaya Yunani tidak menggantikan budaya asli Mesir karena penguasa Dinasti Ptolemeus mendukung tradisi lokal untuk menjaga kesetiaan rakyat. Mereka membangun kuil-kuil baru dalam gaya Mesir, mendukung kultus tradisional, dan menggambarkan diri mereka sebagai Fir'aun.

Infrastrukrur Mesir dan bangunan-bangunan megahnya tidak hancur lebur dan luluh lantak seperti narasi dalam paragraf pertama artikel ini. Untuk itu, saya mengajak kepada semua pembaca untuk terus belajar (Iqra) agar kita tidak digunakan sebagai alat para oknum pemuka agama yang mengambil simpati dukungan hanya karena sepenggal cerita yang seolah-olah membenarkan tentang adanya infrastruktur dan bangunan megah yang hancur karena menistakan agama.

Note:

Selama ini banyak yang melihat bahwa Firaun dihancurkan Tuhan karena kesombongannya yang 'mengaku Tuhan', maka dari itu Kerajaan Mesir hancur lebur. Padahal keruntuhan kerajaan Mesir tersebut disebabkan oleh beberapa hal, antara lain terjadinya perebutan kekuasaan antara pimpinan agama saat itu yang makin menguasai kehidupan masyarakat dengan raja. Hal tersebut menyebabkan perang saudara.

Salam Cerdas Indonesia!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun