Nah, apabila mereka yang datang ke pasar nantinya juga kekurangan uang karena tidak ada pemasukan lagi, maka jelas, roda jual beli di sektor terpenting ini pun akan berhenti.
Kita semua terdampak. Jadi sekali lagi kalau ditanya, siapa yang terdampak? Jawabannya adalah semua orang. Siapa yang mengalami penurunan pendapatan selama masa pendemi ini? Jawabannya adalah semua orang.
Saya sendiri juga demikian. Otomatis sejak ada peraturan 'social distancing', semua event training batal. Industri cetak dan penerbitan buku yang saya jalankan juga berhenti.Â
Ada yang tanya, bagaimana dengan kelas online? Saya cukup sadar untuk tidak menyelenggarakannya, karena saya lebih menyarankan kepada mereka yang saat ini masih punya uang, agar dihemat karena kita semua tidak tahu berapa lama kondisi ini akan berlangsung.
Ya, otomatis sejak saat itu tidak ada lagi pemasukan yang saya dapatkan. Total nol! Bagi teman-teman saya yang masih bekerja dengan menerima gaji bulanan, mungkin hal ini tidak terasa karena masih ada pemasukan setiap bulan.Â
Namun bagi pekerja mandiri yang berusaha mencari penghasilan dengan usaha sendiri, sudah tentu akan sangat merasakan sekali dampaknya.
Kepada siapa kita akan mengadu dan minta tolong? Hal ini tentu saja sulit dijawab. Kita semua sedang berhitung, berapa lama pandemi ini akan  berlangsung sehingga semuanya juga berpikir untuk menghemat, sampai berapa lama kita dapat bertahan tanpa pemasukan.
Dari sisi orang yang bekerja sendiri seperti saya, walaupun tidak ada pemasukan, namun pengeluaran seperti bayar listrik, bayar BPJS, bayar sekolah anak, bayar PBB, bayar tagihan teve dan internet, bayar pajak, tetap harus dibayarkan.Â
Kecuali kalau pemerintah memberi keringanan pembayaran yang ditangguhkan untuk BPJS, PBB dan pajak. Untuk listrik dan teve serta internet karena itu kebutuhan sendiri, maka kita harus dapat mengatur sendiri seberapa banyak hal itu kita pakai.
Ketika semua sedang mengalami 'negatif cash flow', lalu apa yang bisa kita lakukan? Yang bisa kita lakukan adalah 'gotong royong'. Ya, saling bantu. Namun di sini perlu kejujuran dan keterbukaan, siapa yang memang sudah mengalami krisis di titik terendah.Â
Artinya begini, tidak semua orang yang mengalami penurunan pendapatan atau bahkan tidak berpendapatan saat ini adalah tergolong yang berada di titik terendah krisis.Â