Rasa tidak aman tersebut dapat muncul karena situasi politik dan ekonomi di negara. Politik yang dirasakan tidak aman dan hal tersebut semakin dibesar-besarkan.
Apalagi diberitakan bahwa pemerintahan terancam atau bahkan tidak sah, maka dengan menawarkan bahwa akar budaya yang kuat dapat memunculkan sistem politik yang baru, yaitu dengan munculnya kerajaan baru yang akan melindungi masyarakat seperti jaman kejayaan di masa lalu.Â
Dari sisi rasa tidak aman ekonomi, mereka akan menawarkan pendapatan yang merupakan subsidi kerajaan kepada masyarakatnya sebagai bentuk legitimasi bahwa kerjaan tersebut mempunyai sumber keuangan yang tak terbatas.
Artinya bahwa kegiatan memunculkan rasa kebersamaan dari akar budaya kerajaan ini memanfaatkan rasa tidak aman dari sisi politik dan ekonomi.
PENGAKUAN STATUS INDIVIDU
Salah satu kebutuhan seseorang menurut Maslow adalah kebutuhan untuk diakui keberadaannya. Orang-orang yang selama ini merasa terbuang, tidak punya peran, tidak dihargai dan dianggap sebelah mata oleh masyarakat atau kelompok tertentu, akan dengan mudah dipergunakan sebagai target mobilisasi dengan diberikannya penghargaan, penerimaan, posisi jabatan dan peran penting di dalam kelompok tersebut.
Mereka yang tadinya hanya masyarakat biasa dan tiba-tiba menjadi prajurit, menteri atau penglima atau pangkat-pangkat lainnya yang sangat berarti untuk memenuhi status individunya, akan dengan mudah dimobilisasi dan diarahkan sesuai dengan tujuan oknum tersebut.
Pengakuan status ini juga dapat berupa akar budaya yang sama yang dirasakannya sudah hilang. Mereka yang mudah terkena iming-iming di bidang status individu dari akar budaya adalah mereka yang tadinya tidak mudah dipengaruhi oleh akar agama.Â
Ramainya berita kebangkitan budaya Nusantara adalah salah satu senjata yang digunakan sebagai alasan mengapa akar budaya ini harus kembali diwujudkan sebagai kelompok yang besar.
JANGAN DIANGGAP KEJADIAN REMEH
Munculnya fenomena Sunda Empire dan Keraton Agung Sejagat tidak boleh dianggap remeh. Banyaknya pengikut yang ada di dalamnya adalah sebagai tanda bahwa sedang terjadi krisis identitas bagi sebagian masyarakat di negeri ini.Â