Mohon tunggu...
Agung Webe
Agung Webe Mohon Tunggu... Penulis - Penulis buku tema-tema pengembangan potensi diri

Buku baru saya: GOD | Novel baru saya: DEWA RUCI | Menulis bagi saya merupakan perjalanan mengukir sejarah yang akan diwariskan tanpa pernah punah. Profil lengkap saya di http://ruangdiri.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Tugas "Assist Cockpit" di Penerbangan, Apakah Itu?

16 Desember 2019   17:12 Diperbarui: 19 Desember 2019   13:16 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tadinya saya menulis kalimat pendek di instragram tentang hal ini, namun karena pendek maka sangat bisa disalahpahami dan menimbulkan salah persepsi. Baiklah, saya tulis dengan diskripsi panjang agar lebih jelas.

Awalnya, banyak yang bertanya kepada saya ketika melihat kegiatan pramugari yang masuk ke area ruang pilot saat pesawat terbang. Mereka bertanya, "Pilot dibawakan makanan dan minumnya ke ruang pilot ya? Lalu mengapa pintunya ditutup kembali?"

Ya, tentu saja bagi masyarakat awam ini pertanyaan wajar. Apalagi yang pikirannya sudah "ngeres" dari sananya, maka akan membayangkan dan memutar filmnya sendiri atas persepsinya tersebut.

Biasanya, mereka yang melihat ini di pesawat kecil seperti B737, di mana saat pelayanan makanan kepada penumpang, pintu pilot masih dapat dilihat dan otomatis kegiatan masuk ke ruang pilot juga terlihat.

Baik, masuknya pramugari ke ruang pilot adalah sesuai dengan jobdesk yang tertulis sebagai fungsi pekerjaan di dalam pesawat, yaitu assist cockpit. Pengertian assist cockpit ini tidak hanya sebatas mengantarkan makanan dan minuman kepada pilot.

Pertama, tentang makanan dan minuman dulu. Karena pekerjaan pilot yang sibuk untuk mengawasi navigasi pesawat, maka tentu saja pilot tidak memahami ruang dapur pesawat di mana makanan dan minuman diletakkan. Yang memahami letak makanan dan minuman ini adalah pramugari, jadi sangat wajar apabila pilot membutuhkan makanan dan minuman (untuk menjaga kondisi prima saat menerbangkan pesawat) maka pramugari akan mengantarkan ke dalam ruang pilot.

Walaupun ada oknum pilot (saya katakan oknum), dan oknum yang merasa berkuasa ini dapat terjadi di bidang pekerjaan apa saja, jadi ini hanya oknum yang kemudian menyuruh pramugari seperti layaknya penumpang yang ingin dilayani. Namun dengan majunya dunia penerbangan dan terbukanya wawasan para pilot muda yang cerdas, maka saya yakin oknum-oknum seperti ini sudah "hilang dari peredaran". Kalau ada maskapai yang masih mempunyai oknum seperti ini, maka saya mengajak pramugari untuk memahami lebih dalam tentang jobdesk assist cockpit ini.

Kedua, hal ini tentang safety penerbangan. Area pilot adalah area steril demi keamanan penerbangan. Bahkan penumpang pun sekarang sudah tidak diperbolehkan masuk ke ruang pilot. Pramugari yang diperkenankan masuk adalah ia yang duduk di dalam jobdesk assist cockpit dan Purser (manager layanan pesawat) karena sudah dikenali identitasnya oleh pilot. Mereka yang tidak berada dalam jobdesk tersebut, harus menyebutkan "kata sandi" untuk mengonfirmasi bahwa dirinya adalah benar crew dalam penerbangan. Jadi area pilot benar-benar dijaga sebagai arena yang aman.

Ketiga, masih tentang safety. Dalam peraturan penerbangan (saya tidak menuliskannya, karena tentu saja nomernya sudah update dan saya ketinggalan banyak hal tersebut) ditentukan bahwa untuk menjaga kondisi pilot di ruang pilot, maka ada rentang waktu di mana pramugari harus melakukan cek kondisi pilot. Rentang waktu tersebut antara penerbangan siang dan malam berbeda. Siang setiap satu jam dan malam setiap tiga puluh menit (semoga tidak terbalik).

Hal ini dilakukan agar apabila terjadi hal-hal di luar kendali, seperti kedua pilot kekurangan oksigen tiba-tiba yang lemas, keduanya terkantuk dan tertidur secara tidak sengaja, atau keracunan makanan dapat diketahui dan ditanggulangi secepatnya. Karena mengingat ruang pilot hanya diduduki oleh dua orang, maka kondisi kesehatan dan keamaan keduanya harus menjadi tanggung jawab bersama, apalagi dalam penerbangan jauh yang menempuh waktu lama, di mana human error karena kelelahan ini dapat saja terjadi.

Jadi jobdesk assist cockpit merupakan kegiatan safety penerbangan yang dipersyaratkan oleh peraturan penerbangan internasional dalam setiap penerbangan. Lalu mengapa pintu ruang pilot harus selalu tertutup walaupun ada pramugari yang masuk? Ya, itu pun merupakan peraturan penerbangan internasional. Bahkan apabila ada maskapai yang membiarkan pintu pilot terbuka, maka maskapai tersebut dapat dikenakan sanksi oleh negara tempat ia landing karena dianggap mengabaikan keselamatan penerbangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun