Mohon tunggu...
Agung Webe
Agung Webe Mohon Tunggu... Penulis - Penulis buku tema-tema pengembangan potensi diri

Buku baru saya: GOD | Novel baru saya: DEWA RUCI | Menulis bagi saya merupakan perjalanan mengukir sejarah yang akan diwariskan tanpa pernah punah. Profil lengkap saya di http://ruangdiri.com

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

"Good Rest In Peace, Sir"

10 Agustus 2019   22:47 Diperbarui: 10 Agustus 2019   22:51 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar koleksi pribadi

Bahasa Inggris, tentu saja menjadi syarat utama yang harus dikuasai, minimal adalah inggris sehari-hari atau praktikalnya, ketika akan menjadi Pramugari, dalam hal ini tentu saja Pramugari di mana maskapai yang bersangkutan melayani penerbangan internasional.

Bagaimana jadinya apabila seorang Pramugari kesulitan menyusun kata-kata sederhana yang sehari-hari digunakan? Tentu saja saya berharap di sekolah Pramugari sebelum terbang, ia masih mendapat pelajaran Bahasa Inggris untuk penerbangan. Sekali lagi, bahwa ia minimal tahu istilah-istilah yang dipakai dan sering diucapkan dalam penerbangan.

Kata-kata sederhana yang sering diucapkan itu antara lain, kencangkan sabuk pengaman, selamat makan, tunggu sebentar, bapak/ibu mau makan apa?, selamat istirahat, dan lain-lain. Dan pusat pendidikan dan pelatihan pramugari sebelum terbang memegang peranan penting untuk memastikan bahwa pramugari yang akan terbang sudah menguasai kata-kata sederhana dalam penerbangan tersebut.

Cerita di bawah ini adalah 'true story' yang terjadi di salah satu penerbangan dari satu maskapai yang melayani jalur internasional. Saat itu, dalam penerbangan panjang, setelah selesai penyajian makan malam, maka lampu kabin diredupkan untuk memberi kesempatan bagi penumpang untuk istirahat. Penumpang sudah mendapatkan selimut dan bantal, tinggal memejamkan mata untuk istirahat.

Ketika itu Pramugari berjalan berkeliling kabin untuk memastikan bahwa sampah-sampah di meja penumpan sudah bersih semua. Karena ia harus ramah dan menunjukkan perhatian kepada semua penumpang, maka salah satu pramugari memberi sapaan kepada penumpang yang terlihat sudah menarik selimutnya. Penumpang itu adalah orang asing, maka ia menggunakan bahasa Inggris.

"Good rest in peace, sir," kata pramugari sambil tersenyum.

Penumpang asing itu bukannya melanjutkan memejamkan mata, namun malah duduk tegak dan memandang pramugari tersebut. Untung ia tidak marah dan tidak komplain. Ia membalas sapaan pramugari, "I hope, I can see sunshine tomorrow." 

Entah pramugari itu paham atau tidak, ia membalas lagi, "Oh, sure sir, sure. But now, you rest in peace first ... "

Bagaimana kalau penumpang itu melakukan komplain tentang penguasaan bahasa inggris si pramugari? Tentu saja akan memperburuk citra maskapai bukan? Walaupun penumpang itu tidak komplain dan hanya bercerita kepada pramugari lainnya tentang ucapan pramugari yang menyapanya, namun hal semacam itu tentu dapat dijadikan cermin untuk lebih memperhatikan penguasaan bahasa Inggris para pramugari.

Tentu bagi anda yang sering bepergian menggunakan pesawat, dalam beberapa kali penerbangan mungkin masih mendengarkan pengucapan atau 'pronunciation' yang blepotan pada saat 'announcement' di dalam pesawat. Apa reaksi anda? Dulu pernah ada, penumpang di samping saya yang nyeletuk, "belajar bahasa inggis nggak sih?" 

Meminjam kata-kata dari pramugari di atas tadi, apabila saat membaca tulisan ini anda sudah mau tidur, maka saya ucapkan, "Good rest in peace!"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun