Mohon tunggu...
Agung Webe
Agung Webe Mohon Tunggu... Penulis - Penulis buku tema-tema pengembangan potensi diri

Buku baru saya: GOD | Novel baru saya: DEWA RUCI | Menulis bagi saya merupakan perjalanan mengukir sejarah yang akan diwariskan tanpa pernah punah. Profil lengkap saya di http://ruangdiri.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Di Saat Banyak yang Menghujat Garuda Indonesia, Para "Reviewer" Juga Harus Becermin

18 Juli 2019   02:27 Diperbarui: 18 Juli 2019   13:09 2718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Garuda Indonesia | Sumber: Garuda Indonesia

Mari kita sama-sama berbenah
Saya sebenarnya menyayangkan tindakan Garuda yang menangani kasus ini dengan memanggil Rius atas dugaan pencemaran nama baik (walaupun in dilakukan oleh Serikat Karyawan Garuda). 

Banyak yang harus dibenahi oleh Garuda Indonesia sendiri, termasuk yang sudah saya tulis sebelumnya, yaitu service recovery yang standar sehingga ketika ada permasalahan seperti ini, pramugari yang bertugas tidak diberikan tindakan report to chief, yaitu sebuah surat panggilan yang ditakuti oleh para pramugari karena akan memengaruhi merit sistem penggajiannya. 

Pesawat dari maskapai Garuda Indonesia| Sumber: finance.detik.com
Pesawat dari maskapai Garuda Indonesia| Sumber: finance.detik.com
Walaupun Rius mengatakan ini bukan kesalahan pramugari, namun hal sederhana tersebut mengakibatkan hal yang tidak sederhana bagi pramugari yang bertugas. Di sini Garuda benar-benar harus berbenah, baik dari sisi manajemen karyawan dan sisi pelayanan.

Berbenah dari sisi Vloger
Mengapa Rius di polisikan dengan tuduhan pencemaran nama baik? Kebanyakan, komentar yang ada akan mendukung Rius. Apalagi Rius menyatakan minta dukungan para subscriber dan sesama influencer. 

Ya, bila kita hanya melihat unggahan foto menu tulisan tangan itu, maka narasi yang terbangun adalah Rius tidak salah dan spontan kita akan mendukung Rius. 

Pada awal artikel saya sebelum ini pun demikian, bahwa saya tidak menemukan ucapan jelek, kebencian atau hujatan dalam postingan Rius. Sampai kemudian ada berita bahwa Rius dipanggil polisi, saya mencermati kembali video yang diunggah Rius tersebut, karena bagi saya, Garuda (dalam hal ini Serikat Karyawannya) tidak akan memanggil hanya gara-gara unggahan foto menu tulisan tangan.

Pasti ada sesuatu yang kita semua melewatkannya. Apa itu?

Reviewer, apakah itu?
Reviewer artinya adalah pengulas. Ia akan mengulas apa saja tergantung bidang yang diulas. Ia dapat jujur apa adanya terhadap apa yang diulas, entah itu baik atau buruk, sepanjang ia melakukannya dengan jujur dan terbuka. 

Dari kasus ini akhirnya saya harus melihat semua video Rius yang berkaitan dengan layanan pesawat, dan semua videonya bagi saya masuk kategori pengulas yang jujur, kecuali videonya terakhir yang berjudul "YANG SEBENARNYA TERJADI DI BALIK MENU TULISAN TANGAN GARUDA BUSINESS CLASS." 

Mungkin Rius tidak menyadarinya atau istilahnya Khilaf. Dan mari, hal ini bisa dijadikan pelajaran bagi para reviewer lainnya.

Apa tugas para reviewer?
Ini yang kadang kurang dipahami oleh para youtuber muda yang secara ototidak menjadi pengulas, sehingga tidak memahami kode etik sebagai pengulas. Pengulas adalah ia yang menampilkan sebuah produk dengan ulasan secara objektif dengan menampilkan keunggulan dan kekurangan yang ada. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun