Mohon tunggu...
Agung Webe
Agung Webe Mohon Tunggu... Penulis - Penulis buku tema-tema pengembangan potensi diri

Buku baru saya: GOD | Novel baru saya: DEWA RUCI | Menulis bagi saya merupakan perjalanan mengukir sejarah yang akan diwariskan tanpa pernah punah. Profil lengkap saya di http://ruangdiri.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

"Karma Yoga" Memahami Karakter Penentu Tindakan

17 Juni 2019   02:06 Diperbarui: 17 Juni 2019   02:21 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: koleksi pribadi

The word Karma is derived from the Sanskrit Kri, to do; 

all action is Karma. 

Kalimat di atas dipakai oleh Swami Vivekananda untuk membuka buku Karma Yoga. Sebuah kalimat yang mencoba menjelaskan dari awal, apa itu karma.

Ya, betapa selama ini masih banyak yang salah paham tentang karma. Ada yang bilang, "Awas nanti kena karma!" atau "Saya siap menanggung karma!" atau "Saya sedang menghabiskan karma saya."

Apa sih karma itu? Apakah karma itu hukum? Apakah karma itu sebuah sistem? Atau mengapa karma menjadi menakutkan bagi sebagian orang? Atau terlebih lagi karma dihubungkan dengan agama tertentu dan dikatakan bahwa yang mempercayai adanya karma hanya dari agama tertentu?

The word Karma is derived from the Sanskrit Kri, to do; all action is Karma. 

Sesuai dengan apa yang dijelaskan oleh Vivekananda, bahwa kata Karma berasal dari bahasa Sanskrit yaitu Kri. Yang berarti melakukan atau bertindak. Dan semua tindakan adalah karma.

Jadi karma tidak ada kaitannya dengan hukum. Tidak ada kaitannya dengan tanggungan. Tidak ada kaitannya dengan agama. Karma adalah tindakan. Setiap kali kita bertindak, bekerja, melakukan sesuatu maka kita dikatakan sedang menjalankan karma. Nah, karena semua makhluk hidup di dunia ini melakukan tindakan, maka semua makhluk hidup dikatakan menjalankan karma.

Istilah 'tidak dapat lepas dari karma' adalah karena setiap makhluk hidup akan selalu melakukan tindakan. Tidak ada satupun makhluk hidup yang diam saja tidak bertindak. Kita makan, maka tindakan kita makan dapat disebut sebagai karma. Kita mandi, maka tindakan kita mandi dapat disebut sebagai karma. Kita belajar, maka tindakan kita belajar dapat disebut sebagai karma. Kita memberi bantuan kepada orang lain, maka tindakan memberi bantuan dapat disebut sebagai karma.

Di sisi lalin, setiap tindakan akan menghasilkan umpan balik, atau setiap aksi (tindakan) akan menyebabkan reaksi (umpan balik). Setiap sebab (tindakan) akan menyebabkan akibat (hasil). Nah, karma yang artinya tindakan (aksi, sebab) juga akan menyebabkan umpan balik (reaksi, akibat) dari tindakan tersebut. Sebagai contoh, saya bertindak untuk makan (karma makan) maka saya akan mendapatkan akibat, yaitu kenyang. Saya melakukan karma mencuri (tindakan mencuri), maka saya akan mendapatkan akibat dihukum apabila tertangkap.  

But in Karma Yoga we have simply to do with 

the word 'Karma' as meaning work.

Tetapi dalam Karma Yoga kita secara sederhana mengartikan kata 'Karma' sebagai tindakan

Manusia bertindak dalam hidup. Ia makan, bekerja, berumah tangga, bersenang-senang dan serangkaian tindakan lainnya. Pertanyaannya adalah, "Untuk apa semua itu?"

Tindakan merupakan awal dari sebuah hasil. Artinya, seberapa besar ide dan angan-angan, tidak akan pernah menjadi kenyataan tanpa diawali oleh tindakan. Setiap tindakan akan meninggalkan kesan pada pikiran. Kumpulan kesan dari gambar-gambar pikiran inilah yang kemudian disebut karakter manusia. Jadi karakter hanyalah merupakan kumpulan kecenderungan yang merupakan jumlah total dari pikirannya.

Yang menarik adalah ada faktor pendorong sehingga tindakan ini terjadi. Karena tindakan merupakan awal dari sebuah hasil, maka faktor pendorong tindakan juga berperan dalam melahirkan hasil dari sebuah tindakan.

Ada dua hal yang mendasari semua perilaku (tindakan) manusia dalam hal apapun, yaitu kekuatan dan kasih sayang. Dalam bahasa aslinya adalah might and mercy. Hal ini menarik, karena pada tahun itu, yaitu 1895, Swami Vivekananda sudah membedakan dua kategori kekuatan pendorong tindakan. Keduanya sama-sama sebagai kekuatan, hanya saja dibedakan kategorinya agar seseorang mudah memahami adanya dorongan tersebut dan akibat yang ditimbulkan dari masing-masing.

Di kemudian abad, Might dan Mercy tersebut menjadi analisis matematika yang diberikan angka-angka dan dijadikan tabel yang dinamakan Map of Consciusness oleh Dr. David Hawkins dalam penelitiannya tentang Faktor penentu perilaku manusia yang tersembunyi.  

Might diganti istilahnya menjadi Force dan Mercy diganti menjadi Power.

Jadi apa yang dikatakan oleh Swami Vivekananda adalah; which guide the conduct of men -- yang menentukan perilaku manusia. Dan yang dituliskan oleh Hawkins dalam bukunya juga; the hidden determinants of human behavior - Faktor penentu perilaku manusia yang tersembunyi. 

Ada faktor penentu tindakan (perilaku) -- saya memakai kata 'tindakan' karena merujuk kepada arti Karma, yang secara sangat mendasar coba dijelaskan oleh Swami Vivekananda sebagai penjelasan aplikatif. Penjelasan aplikatif ini mudah diterapkan untuk melihat kembali, apa faktor penentu tindakan saya? Dan apa reaksinya apabila salah satu faktor tersebut yang menjadi penentu tindakan saya?

Tentu saja akan sangat menarik karena tindakan akan berpengaruh kepada karakter dan karakter akan berpengaruh terhadap pekerjaan sehingga kemelekatan manusia terhadap pekerjaannya merupakan kesengsaraan dalam kehidupan.

Tidak berhenti pada tahap melihat adanya kemelekatan, Karma Yoga juga mengajak kita memahami apa tugas (panggilan jiwa) kita saat ini. Apakah pekerjaan kita adalah tugas (panggilan jiwa) kita? Apakah kita sudah menemukan panggilan jiwa kita?

Melalui Karma Yoga, kita akan menjadi manusia bebas yang dapat memahami setiap tindakan yang kita lakukan dan faktor pendorong apa yang menyebabkan tindakan tersebut sehingga kita dapat terbebas dari kesengsaraan dalam kehidupan ini.

Daftar Isi:

  • Pertama: Karma, in its effect on character - Karma dan Pengaruhnya Terhadap Karakter
  • Kedua: Each is great in his own place - Sesuatu Sudah Hebat Pada Tempatnya Sendiri
  • Ketiga: The secret of work - Rahasia Bekerja
  • Keempat: What is duty? - Apakah Yang Dimaksud Dengan Tugas/Panggilan Jiwa?
  • Kelima: We help ourselves, not the world - Kita Membantu Diri Kita Sendiri, Bukan Dunia
  • Keenam: Non-attachment is complete self abnegation - Tidak Melekat Merupakan Pelepasan Diri Sepenuhnya
  • Ketujuh: Freedom - Kebebasan
  • Kedelapan: Karma Yoga -- Karma Yoga

Menarik bukan? Apakah anda ingin menyelami Karma Yoga lebih dalam?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun