Mohon tunggu...
Agung Webe
Agung Webe Mohon Tunggu... Penulis - Penulis buku tema-tema pengembangan potensi diri

Buku baru saya: GOD | Novel baru saya: DEWA RUCI | Menulis bagi saya merupakan perjalanan mengukir sejarah yang akan diwariskan tanpa pernah punah. Profil lengkap saya di http://ruangdiri.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Apabila Masyarakat Cerdas, Maka yang Bingung "Jurkam'"

31 Januari 2019   07:30 Diperbarui: 31 Januari 2019   14:30 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Pixabay/rawpixel)

Coba kita bayangkan apabila di semua medsos para anggotanya menulis demikian tentang para calon presiden;

"Jokowi mempunyai kekuatan pada kerja nyata dan Prabowo mempunyai kekuatan kepada ketegasan kepemimpinan. Dua-duanya adalah calon pemimpin bangsa!"

"Jokowi keren dan Prabowo tak kalah keren!"

"Baik Jokowi dan Prabowo merupakan orang hebat semua!"

Apabila masyarakat cerdas bahwa pemilihan umum untuk presiden itu LUBER -- langsung, umum, bebas dan rahasia, maka jatuhnya sebuah pilihan ada di dalam kotak suara, bukan di media sosial. 

Kalau hanya untuk merayakan pesta demokrasi agar meriah, maka semua saja bisa datang di acara kampanye semua calon. Anda bisa datang di panggung acara Jokowi dan anda juga bisa datang di panggung acara Prabowo sehingga kedua panggung terlihat meriah dan pesta benar-benar terselenggara.

Dalam hal merayakan pesta, hal ini bukan merupakan sikap plin-plan. Apa salahnya apabila satu orang yang sama datang ke panggung ke dua calon yang ada sehingga apabila panggung Jokowi terisi dua juta pengunjung, maka panggung Prabowo juga terisi dua juta pengunjung. Bukankah ini sebuah pesta bagi semua rakyat?

Ya, bila masyarakat cerdas dan benar-benar menikmati pesta tanpa membedakan, tanpa permusuhan, maka yang bingung adalah para juru kampanye dan tim survey yang mencoba memetakan berapa besar pendukung masing-masing calon.

Sayangnya, masyarakat masih rentan untuk dibuat bergejolak sehingga terlihat mana yang mendukung salah satu calon. Ya, bukankah demikian cara kerja tim survey media? 

Mereka sengaja menciptakan sebuah kasus yang berdampak masyarakat bersuara membela siapa yang akan dipilihnya nanti. Dan apabila suara-suara tersebut lantang membela setiap calonnya, maka masyarakat mudah dipetakan!

sumber gambar http://instagram.com/agungwebe
sumber gambar http://instagram.com/agungwebe
Cobalah beri tepuk tangan apabila tim Jokowi bersuara dan beri tepuk tangan juga apabila tim Prabowo bersuara. 

Apabila ada yang bertanya, "Kamu akan memilih siapa?" Jawab dengan tegas bahwa hak pilih adalah rahasia dan akan dilakukan di dalam kotak suara, bukan di dalam posting publik media sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun