Mohon tunggu...
Agung Webe
Agung Webe Mohon Tunggu... Penulis - Penulis buku tema-tema pengembangan potensi diri

Buku baru saya: GOD | Novel baru saya: DEWA RUCI | Menulis bagi saya merupakan perjalanan mengukir sejarah yang akan diwariskan tanpa pernah punah. Profil lengkap saya di http://ruangdiri.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Salahkah Rocky Gerung Mengungkapkan bahwa "Kitab Suci adalah Fiksi?"

12 April 2018   01:54 Diperbarui: 6 Februari 2019   16:49 1437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jagad media sosial sedang ramai tentang kalimat yang diucapkan oleh Rocky Gerung di acara ILC tentang 'Kitab Suci adalah Fiksi'. Karena keramaian tersebut terjadi di kancah politik yang coba diseret dalam ranah agama, maka dalam hal ini saya membatasi tidak menulis tentang pemikiran politik Rocky yang selama ini selalu keras mengkritisi Presiden Joko Widodo. Dan saya juga tidak akan membandingkan peristiwa ucapan Rocky ini dengan puisi Sukmawati atau ucapan Ahok.

Pertanyaannya adalah, apakah salah Rocky mengatakan bahwa Kitab Suci adalah Fiksi?

Sebagai dosen yang bicara di ruang kelas dengan tujuan untuk menggali dan menumbuhkan pemikiran kritis mahasiswa, tentu saja ucapan tersebut tidak salah. Mengapa? Karena kalimat tersebut akan menimbulkan diskusi yang menarik dengan munculnya argumentasi-argumentasi kritis dari mahasiswa, apalagi mata kuliah yang dibawakannya adalah filsafat.

Dalam hal bicara di ruang kelas, tentu saja kalimat tersebut tidak bernuansa melecehkan atau menghina atau menuduh. Karena di sana tidak ada kalimat: "Kitab sucimu itu fiksi!".

Apabila jelas ada kalimat tudingan dan tuduhan terhadap salah satu kitab suci seperti di atas atau, "Kitab Suci anda .... " maka hal ini dapat dikatagorikan mengintimidasi atau menuduh keyakinan yang sebelumnya oleh orang yang dituduh ditempatkan sebagai sesuatu  yang sangat suci.

Ungkapan pribadi "Kitab Suci adalah Fiksi" sama seperti ungkapan pribadi "Tuhan itu tidak ada" atau ungkapan pribadi "Saya tidak percaya agama." Apabila hal tersebut merupakan ungkapan pribadi, maka itu adalah hak individu sebagai pandangan keyakinannya. Toh dia tidak mengatakan kepada anda bahwa Kitab Suci anda adalah fiksi.

Apabila ternyata Rocky benar-benar menganggap bahwa Kitab Suci baginya adalah Fiksi maka hal itu secara individu sah karena merupakan bagian dari perjalanan spiritual yang sedang dilaluinya. Dalam hal ini kita tidak akan dapat memaksakan keyakinan dan perjalanan spiritual seseorang. Masing-masing dari manusia akan melewati masa-masa kritis dalam perjalanan spiritualnya.

Yang jadi masalah adalah Rocky mengungkapkan hal tersebut di ruang publik, bukan di ruang kelas. Apalagi di arena politik sehingga ungkapan tersebut akan mungkin menimbulkan 'chaos' dari masyarakat yang mendengarnya.

Banyak yang tidak suka mendengar bahwa Kitab Suci adalah fiksi. Ya,  karena mereka bukan orang-orang akademisi filsafat yang memang menggali pemikiran-pemikiran kritis dari sudut apapun juga.

Rocky Gerung sedang terpeleset di ruang publik sehingga ungkapan-ungkapan yang dianggap meresahkan masyarakat secara hukum dapat dilaporkan sebagai bentuk hal yang menyebabkan keresahan publik.  Jadi masalahnya bukan pada ungkapan tersebut, namun kepada dampak keresahan yang dihasilkan.

Sekali lagi, apabila ungkapan tersebut diungkapkan di ruang kelas, maka hasilnya tidak akan demikian. Entahlah, mungkin kita yang belum cukup terbuka dengan pemikiran baru atau terlalu sensitive dengan isu agama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun