Mohon tunggu...
Agung Webe
Agung Webe Mohon Tunggu... Penulis - Penulis buku tema-tema pengembangan potensi diri

Buku baru saya: GOD | Novel baru saya: DEWA RUCI | Menulis bagi saya merupakan perjalanan mengukir sejarah yang akan diwariskan tanpa pernah punah. Profil lengkap saya di http://ruangdiri.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Felix, Denny Siregar, dan Abu Janda

7 Desember 2017   12:18 Diperbarui: 7 Desember 2017   12:34 6508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya tertarik menulis tentang tiga orang tersebut karena berita perihal tentangnya masih nangkring sebagai hastag #trendingtopic di sejumlah medsos yang ada.

Menarik? Tentu saja. Menariknya bagi saya adalah ketiganya mempunyai latar belakang profesi berbeda dan coba didudukkan dalam satu forum perdebatan (saya garis bawahi: debat bukan diskusi)

Pertama adalah Felix. Saya tidak mengenalnya, mendengar tauziahnya juga belum. Namun dari jejak digital dapat dilihat bahwa Felix adalah penceramah agama, masih muda dan cerdas. Pengetahuannya dalam ilmu agama terlihat dalam dari cara penyampaiannya meskipun ia seorang mualaf. Dan justru karena 'mualaf' inilah maka ia banyak digotong sana-sini sebagai testimoni tentang perpindahan keyakinan tersebut.

Kedua adalah Denny Siregar. Saya tidak follow dia. Hanya melihat beberapa note tulisannya yang dishare teman di beranda. Denny adalah penulis. Sebagai penulis tentu ia boleh menulis apa saja, termasuk politik dan agama.

Ketiga adalah Permadi atau Abu Janda. Saya tahu Abu Janda karena foto-fotonya di instagram. Permadi bukan ustad dan bukan penulis. Ia penggiat media sosial. Sebagai penggiat medsos tentu aja ia juga bebas bicara apa saja yang jadi trending di sana.

Jadi ketiganya punya profesi beda. Ustad (penceramah agama), Penulis dan Penggiat sosial. Lalu coba anda bayangkan ketiga orang dengan profesi berbeda diminta bicara dari sudut pandang yang sama?

Siapa yang minta? TV One tentu saja, dalam hal ini diwakili Karni Ilyas sebagai moderator. Dan dengan hal tersebut tentu saja Penulis dan Penggiat Sosial tidak dapat bicara mendalam tentang agama.

Ustadz Felix Siauw terlihat fasih bicara dalil-dalil agama, sementara Denny dan Abu Janda terlihat tidak paham apapun ketika dihadapkan dengan dalil-dalil. Tentu saja, karena bukan kapasitas Denny dan Abu Janda bicara dalil-dalil.

Denny Siregar akan lebih terlihat cerdas apabila bicara dari sisi seorang penulis. Penulis yang mengamati politik dan agama dan jangan mau diseret ke dalam pembicaraan dalil agama. Pemikiran kritisnya tentang politik agama sangat tajam dan hal tersebut tidak dipunyai Felix tentu saja.

Ustad Abu Janda al-Boliwudi cerdas sebagai penggiat sosial. Ia memposisikan diri sebagai oposisi 212. Dan hal tersebut sah sebagai penggiat sosial. Apakah ia harus fasih dalil? Tentu saja tidak.

Para alumni 212 dan follower Felix lalu melalukan buli kepada Abu Janda yang dikatakan kalah dalil dan tidak punya pengetahuan agama yang setara dengan Felix. Bagi saya tentu saja, karena Abu Janda memang bukan penceramah agama seperti Felix.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun