Mohon tunggu...
Agung Webe
Agung Webe Mohon Tunggu... Penulis - Penulis buku tema-tema pengembangan potensi diri

Buku baru saya: GOD | Novel baru saya: DEWA RUCI | Menulis bagi saya merupakan perjalanan mengukir sejarah yang akan diwariskan tanpa pernah punah. Profil lengkap saya di http://ruangdiri.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Komentar Penceramah terhadap Artis yang Melepas Jilbab

20 November 2017   01:00 Diperbarui: 20 November 2017   01:26 1283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam sebuah forum pengajian, sudah layak apabila ada Jemaah yang bertanya kepada penceramah yang dianggap sebagai guru dan dapat memberikan jawaban atas kegelisahan jamaahnya. Dan tentu saja, pertanyaan-pertanyaannya juga update dan kekinian.

Belakangan ini, fenomena seorang artis yang melepas jilbabnya sepulang dari jalan-jalan di Jepang menjadi viral dibicarakan di setiap social media. Ada pro dan kontra tentu saja, karena namanya pendapat.

Namun ada siaran video yang menarik bagi saya untuk saya komentari dan bukan dari sisi siapa yang bicara atau siapa yang dibicarakan, namun dari sisi tata kalimat dan bahasa yang digunakannya.

Dari segi penggunaan kalimat dan bahasa yang diucapkannya jelas bahwa kalimat ini tidak konsisten, setidaknya dari kalimat awal yang mengatakan tidak tahu ternyata dari kalimat setelahnya mengungkapkan bahwa ia tahu.

Pada tulisan kali ini, saya akan mengulas kalimat tersebut.

Belakangan ini terjadi viral atas transkrip dari video yang mengomentari seorang Artis.

Transkripnya demikian:

"Siapa itu RN? Artis?" 

Lalu di video dibisiki dari belakang.

"Yang pesek itu? Saya kalau artis jelek kurang berminat mengamati. Apa kelebihan dia? Pesek, buruk itu."

Terlepas dari siapa yang bicara, namun bagi saya ini sangat menarik dibahas dari susunan pertanyaan dan bahasa yang digunakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun