Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - Pendidik untuk asa tunas muda dunia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berjuang dalam tulisan dengan hati nurani dan menginspirasi Bagi sesama...serta mengetuk relung-relung hati sesama.. 🙏

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Seberkas Cahaya Masa Depan

30 Oktober 2020   14:37 Diperbarui: 30 Oktober 2020   14:51 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Biarkan kenangan menjadi kenangan

Biarkan masa lalu yang gelap.. 

Tak menimbun diri.. Di masa depan.. Dan terjerembam dalam kubangan dosa.. 

Itu sama saja bunuh diri di masalalu.. 

Seperti berjalan dalam lingkaran yang mengekang.. 

Lihatlah berhenti pada seberkas cahaya.. 

Masa depanmu tak se gelap itu.. 

Hari tuamu dan hari tuaku tak seburuk itu.. 

Tangisan penyesalan sama saja membunuh pelan-pelan diri sendiri.. 

Saat kau menunggu seberkas cahaya pagi... 

Sang mentari tak kunjung tiba... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun