Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - Pendidik untuk asa tunas muda dunia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berjuang dalam tulisan dengan hati nurani dan menginspirasi Bagi sesama...serta mengetuk relung-relung hati sesama.. 🙏

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bunga Tabepuya Berguguran

21 September 2020   06:33 Diperbarui: 21 September 2020   07:25 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perjuangan yang tak hentinya.. 

Indahmu hanya sesaat.. 

Sebelum kau berguguran 

Saatnya ku bergegas

Kembali mengayun 

Mengejar waktu.. 

Yang semakin terang... 

Mentari tak mau kompromi.. 

Semakin tinggi dan panasnya  membakar diri... 

Sejenak seorang Polisi mengatur kembali arus kendaraan kota ini.. 

Tak ada celah lagi tuk bersantai.. Menghela nafas pagi ini.. 

Karena embun sudah gugur bersama bunga tabepuya.. 

Meski kau masih mengotori kota ini.. 

Di siang nanti.. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun