Ada mentari pagi..
Yang mulai meninggi...
Pergi dari.. Tempat dimana iya terbit..
Segera.. Mengejar siangku yang menanti..
Menunggu dirimu yang diam saja.. Di balik jendela
Yang tak mau keluar..
Bicara dalam gawai, kau pegang erat..
Seerat pendirian mu.. Hanya diam menelan waktu...
Menelan haru hari kita.. Yang rantas tali persahabatan nya..
Sahabat sejatiku.. Senyummu selalu tipis..
Meneduhkan hatiku.. Dalam haru.
Sendu hatiku ingin memeluk bayangmu...
Terkikis sudah jalinan rindu ini padamu
Salam pagiku yang mulai tak kau jawab..
Semuanya hanya berwarna biru.. Kau baca..
Dalam kata kosong.. Pagi ini...
Apa ingin membuang rinduku.. Padamu...
Dalam diammu masihkah ada seberkas harapan dari kepingan kepingan.. Rindu...
Tangga asmara yang memuncak direlung hati..
Terpendam terus..
Tapi kau inginkan.. Tetesan hujan cinta.. Yang terbendung..
Sampai.. Luapan asmara dalam diam mu..