Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - Pendidik untuk asa tunas muda dunia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berjuang dalam tulisan dengan hati nurani dan menginspirasi Bagi sesama...serta mengetuk relung-relung hati sesama.. 🙏

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Untuk Sahabat Muda

28 Mei 2020   23:27 Diperbarui: 28 Mei 2020   23:38 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bunda Maria  perawan yang tak bercela
Engkau telah menyaksikan
Betapa  kehidupan kami di zaman ini
Dikitari berbagai macam tawaran
Oleh karena kemajuan ilmu pengetahuan
Dan teknologi yang semakin canggih

Di tengah  zaman  yang semakin  maju
Warna-warni kehidupan menjadi nyata
Umat manusia berlomba - lomba
Untuk  memiliki  segala yang  diinginkan
Bukan saja dengan cara beradab
Tetapi juga dengan  cara biadab
Dengan menempuh  jalan pintas
Yang  merendahkan harkat dan martabat

Bunda Maria  ibu  berhati lembut
Engkau telah menyaksikan
Kehidupan anak manusia
Dikotori dengan korupsi dan kolusi
Penipuan dan kebohongan merajalela
Pembunuhan sadis musnahkan sesama
Kekerasan  dan penganiayaan kian marak
Semuanya telah  melahirkan  ketakutan

Engkau pasti sudah menyaksikan
Oh Bunda Maria ibu yang bijaksana
Di tengah perjuangan hidup  keseharian
Kami harus berhadapan dengan kenyataan
Bahwa narkoba  menjadi pemusnah generasi
Para pengedar telah mati rasa kemanusiaan
Meracuni  kehidupan ribuan orang muda
Dan mereka menemukan ajal sia-sia

Maka di bulan yang kami khususkan
Untuk menghormati dan memujimu
Kami tak henti-henti memohon
Bimbinglah tangan para orang muda kami
Agar mereka kuat menghadapi tantangan
Berani menolak ajakan yang menjerumuskan
Semakin  teguh dalam iman kepada Yesus
Dan menjadi garda tak tergoyahkan
Bagi  Gereja dan tanah air kami

Atas puisi ini:

Trimakasih Bpk Agus Thuru

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun