Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - Pendidik untuk asa tunas muda dunia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berjuang dalam tulisan dengan hati nurani dan menginspirasi Bagi sesama...serta mengetuk relung-relung hati sesama.. 🙏

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terima Kasih Bapak, Selamat Pagi

28 Mei 2020   08:21 Diperbarui: 28 Mei 2020   13:06 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Salam Pagi Saudaraku
*Ketangguhan akan lengkap dengan memaafkan*. Selain ego, seseorang harus dapat menekan harga diri untuk kembali mempercayai  seseorang yang telah melukainya.

*Memaafkan*, satu kata yang kalaupun tidak sulit diucapkan namun *sangat tidak mudah dilakukan.* Apalagi jika di ingat kembali cara seseorang menyakiti dan mengkhianati kita dengan mudah dan tanpa perasaan, mungkin akan makin memperberat rasa enggan untuk memaafkan.

*Maria bisa melakukannya*. Dapat dibayangkan,  betapa sakitnya hati Maria sebagai ibu yang *menyaksikan derita dan hinaan anaknya yang tiada batas* akibat pengkhianatan orang-orang terdekatnya.

*Bukan memaafkan saja, Maria bahkan menolong  mereka,* yang telah melukai dan mencederai puteranya.

Kalaupun memaafkan telah dapat kita lakukan, akan menjadi *tidak mudah untuk mempercayai kembali dia yang telah melukai hati kita.* Teruslah.

Salam sehat dan berjuang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun