Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - Pendidik untuk asa tunas muda dunia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berjuang dalam tulisan dengan hati nurani dan menginspirasi Bagi sesama...serta mengetuk relung-relung hati sesama.. 🙏

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan Badai Mengusir Mentari

19 Maret 2020   23:14 Diperbarui: 4 April 2020   22:08 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sebelum Mentari Menyapaku

Ku Disapa Ayam Berkokok

Suara Sembyang Subuh Yang Menggema Di Sekitar Kampung Kami

Bersama Ku Cepat-Cepat Kucuci Baju...Seember Besar

Kuangkat Dingin Merasuk Kulit

Kabut Mulai Turun

Embun Di Daun Menetes Pelan-Pelan Menyejukkan Pagi..

Ayam Putih Dan Hitam Mulai Mencari Makan Mengais..Merusak Tanaman Dan Gundukan Sampah Yang Terkumpul

Mengais Makan Dari Sisa Nasi Tadi Malam Bersama Ayam Dikandang..

Pukul 6 Pagi Tak Terlihat.. Diufuk Timur..

Cerah Hati Kami Untuk Bergegas Menjemur..Satu Persatu Sambil Memeras Hingga Habis Airnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun