Mohon tunggu...
Agung Wasita
Agung Wasita Mohon Tunggu... Administrasi - pegawai swasta

pegawai swasta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bela Negara Artinya Cinta Negara

17 Desember 2018   11:26 Diperbarui: 17 Desember 2018   11:48 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : rakyatinfo.com

Jika kita punya seorang kekasih, apa yang kita lakukan terhadapnya jika dia sedih. Jawabnya pasti akan menghiburnya. Jika kekasih itu sudah menjadi istri dan diganggu oleh bermacam pihak, maka kitah harus membelanya . Bagaimana pun dia istri kita jadi kita harus mempertahankan kapanpun juga.

Ilustrasi ini mungkin bisa untuk menggambarkan rasa cinta kita kepada Negara kita, Indonesia. Cinta yang harus dipupuk dengan baik karena kita sudah terikat pada bangsa Indonesia. Bahwa kita dilahirkan di tanah Indonesia, dari keluarga Indonesia, yang berkewargenaraan Indonesia. Yang mencari nafkah di Indonesia, yang bertumpah darah Indonesia. Tak terbilang alasan kenapa kita hars membela dan mencintai Indonesia.

Lalu memang ada sebagian warga yang mungkin tak paham bagaimana mencintai tanah air itu. Mereka terus menghembuskan ideology yang tak cocok dengan ideology kita seperti radikalisme agama. Atau juga liberalisme atau sosialisme.

Akhir-akhir ini redikalisme agama semakin menyeruak dan mengalir ke banyak sendi kehidupan berbangsa. Radikalisme ini  bersumber pada pemahaman yang salah terhadap ajaran agama. Seakan-akan benar tetapi tidak melihat konteks ke Indonesiaan kita. Faham ini mendapat angin segar karena hawa demokrasi yang membuat banyak hal disa dilakukan oleh warga Negara. Kedua karena teknologi komunikasi yang memungkinkan kita bisa terhubung dengan dunia luar dengan mdah.

Yang paling nyata adalah pertikaian di Syria dimana beberapa pihak menginginkan terbentknya Negara Islam di wilayah itu adalah semagat perjuangan Islam yang ditolak oleh Negara Syria dan beberapa Negara di dunia. Para pihak itu menginginkan Islamic State (IS) berdiri di Syria. Banyak orang yang bersimpati atas perjuangan itu dan mendedikasikan dirinya untuk itu. 

Sementara itu banyak orang Syria sendiri yang emnderita karena pertempuran itu. Mereka tidak bisa berkehidupan layak dan tidak bisa melanjutkan pendidikan mereka. Sebagian mahasiswa dan dosen mengungsi keluar dari Syria dan kini hidup di barak-barak mengungsian. Sangat menyedihkan.

Di Indonesia, hal itu sempat menjadi bahsan khusus. Karena terbilang beberapa puluh dan mngkin ratusan dari mereka berangkat ke Syria untuk ikut memperjuangkan agama Islam di Syria. Beberapa dari mereka berhasil ditangkap di perbatasan Turki maupun di Yordania. Mereka dikembalikan ke Indonesia.

Hal yang bisa kita tarik dari sini adalah. Kecintaan kita pada agama seharusnya bisa disesuaikan dengan konteksnya. Juga harus disesuaikan dengan kecintaan pada Negara. Kita tahu Indonesia terdiri dari bermacam-macam perbedaan : bahasa, adat, pulau, agama danlain-lain. Tapi kita berjuang untuk tetap satu yaitu bangsa Indoensia.

Sama halnya dengan Sudirman dan ribuan orang yang berjuang mempertahankan kedaulatan Indonesia pasti tidak akan berbicara soal agama. Mereka membela Negara dengan apa yang mereka bisa lakukan. Dan saat itu musuhnya adalah Belanda yang mereka lawan dengan alat pertahanan seadanya dan bamboo runcing.

Sama halnya dengan kita sekarang.  Bela negara hakekatnya adaah sikap dan perilaku yang digerakkan dengan rasa cinta kepada Indoensia. Sebagai rakyat sudah seharusnya kita kita turut serta membela negara dari berbagai ancaman tantanga, hambatan dan gangguan pada NKRI. Disintegrasi bangsa.

Karena itu cintailah Negara kita; bela-lah bangsa kita itu dengan karya dan prestasi.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun