Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kabar Reshuffle, Apakah Erick Thohir akan Mengikuti Jejak Anies Baswedan?

1 Desember 2021   10:25 Diperbarui: 1 Desember 2021   10:45 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Erick Thohir saat dilantik menjadi anggota kehormatan Banser, 28/11/2021 (Foto: Banser, tempo.co).

Arsul Sani, DPP PPP:

"Reshuffle itu kalau pengalaman saya yang kemarin-kemarin, tidak pernah diomongkan Pak Jokowi, termasuk dengan pimpinan parpol jauh-jauh hari. Enggak pernah."

(tribunnews.com, 1/12/2021).

Masuknya Erick Thohir menjadi anggota Banser (Barisan Serbaguna) memunculkan sejumlah spekulasi. Niat baik untuk berkontribusi --jika sungguh benar-- tentu akan tetap baik. Akan tetapi jika waktu dan kondisi kurang tepat efeknya bisa menjadi kontraproduktif.

Pada masa awal,  gerak Menteri BUMN  ini relatif dinamis sampai kemudian muncul isu pencapresan secara sporadis. Secara pribadi penulis menilai hal itu hanya sebagai bentuk ekspresi spontan dari beberapa pihak yang  terkesan dengan kinerjanya. Atau justru ada yang ingin membuat sebuah trap politik.

Sayangnya kemudian penampilan publik Erick bertambah agresif secara kurang pas  --antara lain muncul di layar ATM-- sehingga penilaian sedikit bergeser.

Soal niat maju pilpres (atau wapres) tentu bukan hal yang buruk. Masih muda, punya ambisi itu wajar. Tetapi  kembali ke soal timing. Ada saatnya sesuatu dimunculkan secara elegan supaya menghasilkan efek yang kuat.

Jika melihat masa jabatan yang masih tahap dini, ibarat bertani saat ini tahapnya masih menanam dan memelihara. Atau seperti  proses memanen buah harusnya menunggu matang di pohon supaya manisnya alami. Bukan  karbitan.

Belum mengakar  citra kerjanya kini Erick digempur dari luar dan dalam. Dari luar yaitu dari oposan yang menggugat isu PCR. Sedangkan dari dalam, mantan ketua timses Jokowi-Maruf ini dikritik soal kontrak BUMN.

Terkait isu PCR, Prodem menganggap Erick dan Luhut memanfaatkan  jabatan untuk memperoleh keuntungan lewat kepemilikan saham di PT GSI. Keduanya sudah membantah, bahkan Menko Luhut mempersilakan perusahaan GSI diaudit secara terbuka (kompas.com, 5/11/2021).

Andai lolos dari PCR-gate, masih ada lagi batu sandungan yaitu masalah kontrak BUMN. Permasalahan ini mencuat dalam sebuah acara internal yang kemudian dipublikasikan di kanal Youtube.

Dalam webinar yang diselenggarakan PT Pertamina Training Consulting itu, keynote speaker Basuki Tjahaja Purnama aka Ahok mengungkap masifnya praktik kontrak BUMN, termasuk Pertamina, yang justru menguntungkan pihak lain. Ahok juga tanpa tedeng aling-aling mengecam BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) yang melenggang tanpa pengawasan objektif.

Baca: Ahok Ungkap Kontrak BUMN yang Merugikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun