Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pertahanan Inggris Kuat, Ini Cara Denmark Lolos ke Final Euro 2020

6 Juli 2021   04:05 Diperbarui: 9 Juli 2021   16:52 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Laga Inggris vs Denmark tahun 2020 yang berakhir dengan kedudukan 0-0 (uefa.com).

Walaupun demikian kesebelasan asuhan Kasper Hjulmand ini tak gentar. Denmark punya spirit permainan tim yang menghindari ketergantungan pada satu sosok.

Dalam kasus kehilangan pemain kunci Christian Eriksen, Denmark punya Mikkel Damsgaard sebagai  pengganti. Begitu pula saat ditinggal Yussuf Poulsen dan Daniel Wass pada  babak 16 besar, Danish Dynamite punya Jens Stryger dan Kasper Dolberg yang terbukti produktif.

Apes-apesnya Denmark tak mampu membongkar pertahanan Inggris, mereka masih bisa memaksakan skenario imbang yang terbukti cukup ampuh. Swiss berhasil melakukannya hingga terjadi drama adu penalti saat bertemu Prancis dan Spanyol.

Artikel terkait: Spanyol menunggu Usai Swiss pulangkan Prancis

Hitung-hitungan kelas, Swiss levelnya di bawah Prancis dan Spanyol. Memaksa bermain seri 90 menit meski sulit tetapi sangat mungkin dilakukan. Soal Swiss ternyata kalah tos-tosan di tangan Spanyol itu adalah perkara lain yang berbeda. Yang penting peluang bertambah jadi 50:50.

Pilihan Denmark bermain bertahan dan mengandalkan serangan balik tersebut diisyaratkan oleh reporter Sture Sando. Rumusnya, kalau tak mampu menembus pertahanan Inggris satu-satunya cara adalah bertahan. Selanjutnya bawa lawan ke pilihan terakhir yaitu adu penalti.

Selain aspek teknis strategi lapangan, faktor yang juga berperan penting adalah mental.

Dalam laga Ceko lawan Belanda, sejarah kelam tim oranye yang kerap kalah dalam laga membuat Ceko pede maksimal. Hasilnya, Belanda yang diunggulkan ternyata terkapar lagi dengan skor 2-0.

Tetapi bukankah rekam jejak laga Inggris-Denmark lebih sering dimenangkan Inggris?

Soal akumulasi kemenangan memang betul Inggris lebih banyak yaitu 13 banding 5. Akan tetapi dalam dua laga terakhir --Liga Negara-negara UEFA-- Denmark justru menang 1-0 dan sekali seri. Kekalahan Denmark lebih banyak terjadi di masa lalu.

Kim Vilfort mengangkat trofi Euro 1992 usai Denmark mengalahkan Jerman 1-0 di final Gothenburg (uefa.com).
Kim Vilfort mengangkat trofi Euro 1992 usai Denmark mengalahkan Jerman 1-0 di final Gothenburg (uefa.com).
Berbicara masa lalu khususnya Euro tentu Denmark lebih layak membanggakan diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun