Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Euro 2020, Gestur White Power Bikin Alaba Cekik Arnautovic

14 Juni 2021   23:10 Diperbarui: 14 Juni 2021   23:11 904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanda OK menggunakan jari  tampaknya tak lagi oke.  Gestur telunjuk dan jempol  membentuk  huruf O itu ternyata bisa bermakna ganda. Dan bermasalah.

Gara-gara isyarat OK yang bukan OK itu pesepakbola Marko Arnautovic dicekik mulutnya. Bukan oleh siapa-siapa, tetapi oleh kapten timnya sendiri, David Alaba. Insiden itu terjadi saat Arnautovic justru baru saja mencetak gol untuk Austria. Menang 3-1 lawan Makedonia Utara.

Kronologinya, Arnautovic melakukan selebrasi gol ketiga secara berlebihan karena kesal jadi pemain pengganti. Ia juga mengucapkan kata-kata rasis yang ditujukan kepada etnis Albania yang banyak terdapat di Makedonia Utara. Untuk itulah maka Alaba dengan segera membungkam Arnautovic.

Gestur OK kini tak bisa sembarangan lagi digunakan. Menurut  organisasi yang menentang ujaran kebencian dan pencemaran nama baik, Anti Defamation League (ADL), gestur tersebut diam-diam digunakan juga sebagai simbol white power supremacy.

Ketika telunjuk dan jempol membentuk lingkaran, maka tiga jari yang lain berdiri tegak. Ketiga jari tersebut membentuk huruf W, sementara O nya ternyata dipelesetkan jadi kepala huruf P. Jadilah WP, akronim dari white power.

Dari kiri ke kanan, emoji OK yang digunakan oleh Apple, Google, dan Samsung (blog.emojipedia.org).
Dari kiri ke kanan, emoji OK yang digunakan oleh Apple, Google, dan Samsung (blog.emojipedia.org).
Selain pelesetan white power, simbol OK juga dipelintir jadi O-KKK! Yang dimaksud adalah Operation Klu Klux Klan yang dikampanyekan oleh gerakan ekstrimis pemuja ras kulit putih KKK itu. Mulai dibajak sejak tahun 2017 di platform perpesanan 4chan.

Bukan hanya insiden saat laga Euro 2020 itu saja. Tahun 2020 kemarin polemik gestur OK itu sempat mencuat dalam kampanye Presiden Donald Trump di Amerika Serikat. Seorang pendukung Trump garis keras memperlihatkan simbol white power itu  di belakang Trump yang sedang berorasi  dalam kampanye di Florida.

New York Times, 2019 (forbes.com, 24/10/2020):

Neo-Nazis, Ku Klux Klansmen and other white nationalists use the gesture in public "to signal their presence and to spot potential sympathizers and recruits".

Simbol OK yang  bermakna WP itu kini sudah dikategorikan hate symbol oleh ADL. Ada 36 isyarat, yang dianggap ADL sebagai ujaran kebencian dan karena itu harus dihindari.

Ada pula yang membela bahwa simbol OK tetaplah simbol OK seperti yang dijelaskan blogger John M Kelly di situs emojipedia.org. Namun tetap saja Kelly menyodorkan alternatif pengganti simbol OK yang sudah kadung populer itu.

Tangkapan layar video kampanye Donald Trump yang bermasalah karena munculnya simbol jari pendukungnya melambangkan ungkapan
Tangkapan layar video kampanye Donald Trump yang bermasalah karena munculnya simbol jari pendukungnya melambangkan ungkapan
Melihat koleksi 36 simbol kebencian di situs ADL, umumnya pengguna tanda itu adalah kelompok KKK, Neo NAZI, dan berbagai kelompok ultra. Bentuknya berupa singkatan, kombinasi angka, meme, gambar logo.

Sebagai contoh yaitu ORION, singkatan dari Our Race Is Our Nation. Tanda 'tidak sama dengan' dalam matematika juga diterjemahkan sebagai 'not equal'. Kemudian kombinasi angka 1-11 atau 111 maksudnya adalah huruf A dan K, singkatan dari Aryan Knights. Ada pula gambar kepala anjing Pit Bulls, melambangkan kegigihan  perlawanan orang kulit putih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun