Kemunculan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla di media cukup intens belakangan ini.
Pertama, berkaitan dengan meruncingnya perselisihan FPI-pemerintah, ketika Rizieq Shihab baru saja pulang kampung. JK berkomentar di kanal PKS TV (20/11) bahwa saat ini sedang terjadi kekosongan kepemimpinan --tanpa menyebut levelnya-- yang mampu menyerap aspirasi rakyat.
Kedua, saat polemik soal pihak yang mendanai kepulangan Rizieq Shihab mengemuka yang dilontarkan oleh Ferdinand Hutahaean (eks Partai Demokrat) dan Rudi Kamri (eks Relawan Jokowi) sebagai "whistle blower"-nya.
JK muncul dalam wawancara khusus di Berita Satu bersama Claudius Boekan dan menjawab rumor liar yang beredar di media. Pada kesempatan itu JK secara terbuka mengakui bahwa Gubernur DKI Anies Baswedan adalah gubernur pilihannya. Akan tetapi berkaitan dengan isu kedekatan dengan Rizieq Shihab dan FPI, JK menampik keras.
Kasus-kasus yang menyangkut orang dekat
Selain JK yang menjadi sentral pembicaraan, beberapa figur lain sedang disorot pula di kalangan pendukung Jokowi garis keras.
Menteri Jokowi yang dikenal dekat dengan JK yaitu Sofyan Jalil dikuliti habis-habisan oleh El Diablo, setan twitter yang akunnya pernah tewas 13 kali. Menteri pertanahan itu dianggap melindungi dan karena itu dikejar dalam kasus pemalsuan sertifikat tanah yang menyeret Benny Tabalujan.
Dua hari lalu kasus Pelindo II bangkit dari kuburnya setelah bertahun-tahun mangkrak. Kasus yang menyeret Richard Joost Lino itu terjadi ketika kursi Wapres JK masih hangat. Meski RJ Lino yang dekat dengan Sofyan Djalil itu sudah tersangka sejak 5 Februari 2016, tetapi yang bersangkutan tidak pernah ditahan KPK (antaranews.com, 08/12/2020).
Soal kedekatan di antara ketiga sosok itu bisa ditelisik lewat media berikut: Kedekatan RJ Lino dengan Menteri Sofyan Djalil dan Kedekatan Sofyan Djalil dengan JK.