Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Maradona, Legenda Argentina yang Berhati Palestina dan Berkaki Fidel Castro

29 November 2020   07:29 Diperbarui: 29 November 2020   08:41 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ungkapan duka atas kepergian Maradona dari rakyat Palestina (twitter.com/ @SavePa2).

Ada pula wajah Che Guevara di lengannya. Maradona menjuluki dirinya sebagai Che Guevara di dunia sepakbola.

Sebagai timbal balik Kuba juga memberikan penghormatan luar biasa kepada sang legenda. 

Saat Maradona mengalami berbagai masalah kesehatan, mendiang Presiden Kuba selalu sedia menolong dengan tim medis kelas satu yang reputasinya diakui dunia. Salah satunya adalah memberikan terapi untuk memutus ketergantungan terhadap narkoba.

Bagaimana tidak hebat sistem kesehatan Kuba itu. Saat pandemi corona sekarang tim medis negara komunis itu termasuk yang diperbantukan menangani pasien Covid-19 di Italia. Kuba juga mengirim tim medis ke 15 negara lain yang terdiri dari dokter dan perawat.

Maradona saat melatih Al-Wasl, Dubai, tahun 2012:

"I respect them and sympathise with them, I support Palestine without any fear."

Dalam hal dukungannya kepada kemerdekaan Palestina, Al Jazeera (26/11) mengulas bagaimana kedekatan Maradona dengan rakyat negeri tersebut. Ia kerap berkomentar keras atas aksi represif Israel dan sering berjumpa dengan pemimpin atau pejabat Palestina

Misalnya pada tahun 2014 ketika Palestina diserbu tentara pendudukan yang menewaskan 3000 warga di Jalur Gaza. Ia meluapkan kemarahan atas serangan tersebut dan menyebutnya sebagai aksi yang sangat memalukan.

Megabintang bergelar 'Si Tangan Tuhan' ini juga menyempatkan diri bertemu dengan otoritas Palestina saat berlangsung perhelatan yang berkaitan dengan sepakbola. Terakhir tahun 2018, mantan pemain Barcelona dan Boca Juniors ini berjumpa Presiden Mahmoud Abbas di Moskow.

Tak heran jika kemudian Palestina begitu berduka menangisi kepergian mantan pelatih timnas Tango 2010 itu. Tagar yang berisi kutipan-kutipan simpatiknya kepada negara jajahan tersebut diungkap kembali sebagai tanda belasungkawa. Tak terlalu banyak tetapi cukup menggarami.

Walaupun diplomasi ala Maradona tak berhasil membebaskan Palestina, tetapi keberpihakan dan sikap politiknya telah menoreh sejarah. Inspirasi kemanusiaan atas perjuangan kemerdekaan negeri jajahan tersebut akan terus lestari hingga satu saat akan tercapai.

Sisi menarik dari sepakbola adalah kemampuannya menembus sekat-sekat. Politik tak terkecuali. Atau juga politik yang mungkin menunggangi olahraga.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun