Secara pribadi tentu JK tidak ada kendala konstitusi untuk maju sebagai kandidat presiden. Hanya faktor usia. Setelah lebih dari dua dekade masuk pusaran politik nasional JK mungkin lelah juga.
Yang patut diperhitungkan oleh para kepala suku politik di Jakarta adalah perannya sebagai king maker.
Saat ini sejumlah calon potensial berada dalam rentang jangkauan tangan JK, antara lain Anies Baswedan, Sandiaga Uno, dan mungkin Erick Thohir.
Anies-Sandiaga sudah jelas, mengingat dalam Pilgub DKI keduanya adalah pasangan yang mendapat restu JK di saat lawannya yaitu BTP/Ahok-Djarot didukung PDIP yang mengusung  Jokowi. Sedangkan Erick Thohir muncul sendiri ke permukaan setelah berkali-kali disengiti Adian Napitupulu, anggota DPR F-PDIP.
Tiga nama itu yang berpeluang naik pamor dalam Pilpres 2024 nanti, yang saat ini sudah masuk bursa pembicaraan. Soal realitasnya nanti tentu bisa berubah mengikuti dinamika politik tanah air. Politisi lain yang relatif masih muda antara lain ada Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, selain para putra mahkota: Puan dan AHY.
Siapa yang nanti akan dipandu JK? Atau apakah JK sendiri akan maju seperti skenario Mahathir --politisi gaek negeri jiran-- di Malaysia? Masih belum jelas betul sketsanya.
Akan tetapi faktor JK dengan kapasitas dan pengalamannya sudah pasti tidak dapat diabaikan untuk turut menentukan Pilpres 2024 nanti. Kelebihan JK adalah kelincahan jurus kuda-kuda mengambang, pandai menaksir kandidat yang bakal jadi terkecuali bagi diri JK sendiri.***