Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Tentang Korban Corona DKI dan Kabar Kabur dari Kuburan

31 Maret 2020   06:12 Diperbarui: 31 Maret 2020   09:27 2226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (dok. Humas DKI)

Achmad Yurianto menyampaikan bahwa hingga Senin, 30 Maret 2020, ada penambahan 129 kasus baru COVID-19 sehingga jumlah total menjadi 1.414. Pasien yang berhasil sembuh totalnya di Indonesia ada 75 orang dan yang meninggal sebanyak 122 (kompas, 30/3/2020).

Anies punya sudut pandang yang berbeda dalam cara penyampaian data kematian terkait pandemi Corona.

Dalam konferensi pers di balaikota Anies terlebih dahulu menyampaikan angka korban meninggal, jumlahnya 283 orang. Sementara update data di akun youtube Pemprov DKI sendiri tercatat ada 76.

Angka 283 itu menarik perhatian insan pers dan warganet.

Media mainstream memberitakan kehebohan angka 283 itu yang secara otomatis menggiring pembaca untuk membandingkan dengan angka 122. Jumlah korban positif Corona total se-Indonesia lebih kecil dari angka 283 dalam paparan Anies.

Anies Baswedan (kompas.com, 30/3/2020):

"(Data) 283 itu bukan angka statistik. Itu adalah warga kita yang bulan lalu sehat... Yang bulan lalu bisa berkegiatan..."

Segelintir komentator berita dan netizen medsos merespon lebih brutal lagi.

Mereka langsung menyantap narasi tersebut begitu saja dan menganggap angka 122 versi pemerintah bertentangan dengan kaidah matematika. Masak se-Indonesia cuma 122 kalau di DKI saja ada 283?  

Yang lain berkomentar bahwa Anies membuat bingung dengan angka tersebut. Ada juga yang mengatakan Anies "mark-up" data korban.

Jika kita menelisik artikel lebih jeli sebenarnya tidak terlalu sulit mencerna angka 283 versi gubernur tersebut.

Anies menyatakan bahwa 283 korban meninggal dengan pemulasaraan sesuai protap COVID-19 itu belum tentu akibat virus Corona.

Ada banyak penyakit dengan gejala terkait dengan masalah pernapasan dan mungkin mirip gejala COVID-19; misalnya ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), asma, atau TBC.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun