Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Jokowi Siapkan Skenario Terburuk Hadapi Pandemi Corona di Indonesia (Bag. II)

21 Maret 2020   22:29 Diperbarui: 22 Maret 2020   01:15 2689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Acara pelepasan pesawat angkut militer milik TNI AU, Hercules, yang akan terbang ke China untuk mengangkut perlengkapan alat kesehatan untuk menghadapi pandemi COVID-19 (detik.com/ Puspen TNI).

Alkes dengan berat sekitar 9 ton itu antara lain disposable mask, masker N-95, protective clothing, goggles, gloves, shoe covers, infrared thermometer, dan surgical caps.

Obat-obatan memang agak dilematis karena belum fix efektivitasnya. Tapi juga tetap wajib dipersiapkan.

Beberapa alternatif yang dipilih pemerintah adalah favipiravir dan chloroquine. 

Yang pertama adalah obat anti-influenza, sedang yang terakhir adalah penangkal malaria. Kedua jenis obat tersebut cukup efektif berdasarkan pengalaman negara lain yang telah menggunakannya.

Pemerintah saat ini berusaha menyediakan lebih dari 2 juta Avigan (merk dagang favipiravir) dan 3 juta chloroquine. Avigan diproduksi oleh Fujifilm, Toyama, Jepang; sedangkan untuk obat antimalaria kita sudah mampu memproduksinya di dalam negeri oleh BUMN farmasi (katadata.co.id, 20/3/2020).

Obat tanpa perubahan tabiat tak akan berguna

Semujarab apa pun obat suatu penyakit tidak akan berfaedah jika tidak diimbangi dengan perubahan perilaku pasien.

Jika pemerintah diibaratkan sebagai perawat dan persiapan-persiapan di atas tadi dianggap sebagai obat; maka penduduk Indonesia adalah pasiennya. 

Sebagai pasien yang menginginkan kesembuhan, kita selayaknya menyesuaikan diri.

Melihat persiapan yang sedang dilakukan Satgas COVID-19 dan instansi terkait, tampaknya pemerintah sudah menghitung eskalasi dampak wabah yang mungkin akan segera  terjadi.

Biaya persiapan dan SDM-nya, berada dalam hitungan triliun rupiah. Padahal di sisi lain ekonomi nasional, seperti juga kondisi global, sedang mengalami kemandekan gara-gara Corona.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun