Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ridwan Kamil: "Cerita-cerita Banjir (di Bandung) Tahun Depan Insya Allah Nihil!"

29 Januari 2020   16:20 Diperbarui: 29 Januari 2020   16:15 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo bersama Ridwan Kamil dan Menteri PUPR di lokasi peresmian terowongan air antibanjir Nanjung, 29/1/2020 (detik.com).

Jika dikerjakan sungguh-sungguh pekerjaan seberat apapun akhirnya akan rampung juga, apalagi jika dikerjakan bersama-sama.

Hari ini, Presiden Joko Widodo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meresmikan Terowongan Nanjung yang merupakan terowongan air untuk mengurangi ancaman banjir di Bandung. Saluran air bawah tanah yang disebut juga Curug Jompong menurut  Kang Emil, mampu mengurangi daerah terdampak banjir hingga 83%; sebelumnya yaitu 490 km persegi sekarang tinggal 80 km persegi (detik.com, 29/1/2020).

Terowongan kembar yang diselesaikan Kementerian PUPR bersama Pemda Jabar tersebut mulai dikerjakan tahun 2017 dan selesai 2019. Dua tahun pengerjaan, dan mulai sekarang proyek tersebut sudah mampu mengurangi penderitaan masyarakat yang menjadi korban banjir tahunan.

Menurut Menteri PUPR jika tahun-tahun sebelumnya dengan curah hujan 300 mm Bandung akan dilanda air bah, maka tahun 2019 kemarin dengan curah 425 mm, banjir tidak terjadi (ayobandung.com, 13/1/2020).

Curug Jompong bukan proyek satu-satunya. Embung (kolam retensi) untuk memarkir aliran air juga sudah beroperasi di danau Cieunteung.

Karena ancaman banjir masih ada, beberapa pekerjaan lain saat ini masih berjalan dan diharapkan akan selesai akhir tahun 2020. Jika semua lancar, menurut Kang Emil banjir Bandung pada tahun-tahun mendatang hanya akan tinggal cerita alias nihil.

Beberapa daerah yang kerap kebanjiran antara lain Baleendah, Dayeuhkolot, Rancaekek, dan Bojongsoang.

Ridwan Kamil:

"Insyaallah kalau ketiganya lancar akhir tahun ini, lengkaplah kekuatan curug Jompong (Terowongan Nanjung) ini.

Tahun depan cerita-cerita banjir insyaallah nihil, kita tidak boleh takabur dan harus ikhtiar serta berdoa agar apa yang dilaksanakan bisa sesuai."

Sodetan (floodway) Cisangkuy rencananya dapat rampung Oktober 2020. Di samping itu masih ada pula pembuatan embung Andir dan Gedebage; juga ditargetkan akhir tahun ini.

Bandung memang berada di dataran tinggi, antara 650-700 m dari permukaan laut. Akan tetapi, dikutip dari sifataru , kondisi geografisnya yang berupa cekungan membuat kawasan Bandung menjadi seperti kolam penampungan air dari sungai-sungai di sekelilingnya.

Tercatat ada 10 sungai yang melintasi kota kembang, antara lain: Cikapundung, Cidurian, Cibeureum, Cinambo, dan Cipamokolan. Sementara untuk kawasan cekungan Bandung, selain Citarum secara keseluruhan terdapat Sub DAS (Daerah Aliran Sungai) Cihaur, Cikapundung, Cisangkuy, Citarik, Cirasea, Ciwidey, dan Ciminyak.

Dengan kondisi seperti itu tak heran, Bandung selalu rutin kebanjiran setiap tahun, disamping permasalahan sampah dan buruknya sistem drainase di permukiman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun