Sotoy itu bahasa gaul yang konon berasal dari singkatan kalimat: sok tau lo ya! Kata itu ditujukan kepada orang yang suka menjawab asal-asalan atau berpura-pura tahu.
Seperti Nadiem Makarim, Erick Thohir termasuk menteri yang sejak awal masa jabatan jujur minta waktu kepada publik untuk mempelajari seluk beluk jabatan yang diembannya.
Walaupun masih newbie, kerja Erick sebagai Menteri BUMN tergolong cepat dan sigap.
Tak  lama usai dilantik, 6 perusahaan pelat merah kelas kakap langsung jadi sasaran penertiban: Pertamina, Garuda Indonesia, PLN, BTN, Sarinah, dan PT PANN.
Anak cucu BUMN yang keluar dari koridor bisnis inti langsung dipangkas tanpa ampun. Misalnya Pertamina yang punya bisnis sampingan usaha cuci mobil.
Erick Thohir menanggapi kasus Garuda (detik.com, 03/12/2019):
"Belum tahu, masih dipelajari."
Dengan jawaban singkat padat tersebut, bukan berarti Erick berhenti. Ia tahu Menteri Sri Mulyani yang harus dihubungi karena kasus penyelundupan (Harley Davidson dan Brompton) berada di bawah naungan bea cukai, Kemenkeu.
Begitu juga ketika kasus Asabri yang portofolio sahamnya gosong 90%, Erick tidak mengandalkan keahlian bersilat lidah untuk berkelit untuk menutupi ketidakpahamannya.
Yang paham duduk perkara isunya adalah Mahfud MD, Menkopolhukam. Mahfud langsung bertabayyun memanggil Sri Mulyani dan Erick Thohir sebagai menteri yang bertanggung jawab.
Sialnya, Menteri BUMN kita ternyata belum tahu juga ada apa dengan Asabri. Tapi toh hal itu tidak membuatnya pusing mencari-cari jawaban diplomatis saat menghadapi wartawan.
Erick Thohir menjawab soal Asabri (kompas.com, 10/01/2020):
"Saya belum siap bicara soal Asabri karena belum tahu."
Tidak tahu ya tidak tahu saja, asal jangan terus status quo, nyaman dengan ketidaktahuannya.