Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Erick Thohir, Menteri yang Enggan Berdebat dan Tidak "Sotoy"

11 Januari 2020   18:18 Diperbarui: 11 Januari 2020   20:07 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri BUMN Erick Thohir (jawapos.com/ Romys Binekasri).

Sotoy itu bahasa gaul yang konon berasal dari singkatan kalimat: sok tau lo ya! Kata itu ditujukan kepada orang yang suka menjawab asal-asalan atau berpura-pura tahu.

Seperti Nadiem Makarim, Erick Thohir termasuk menteri yang sejak awal masa jabatan jujur minta waktu kepada publik untuk mempelajari seluk beluk jabatan yang diembannya.

Walaupun masih newbie, kerja Erick sebagai Menteri BUMN tergolong cepat dan sigap.

Tak  lama usai dilantik, 6 perusahaan pelat merah kelas kakap langsung jadi sasaran penertiban: Pertamina, Garuda Indonesia, PLN, BTN, Sarinah, dan PT PANN.

Anak cucu BUMN yang keluar dari koridor bisnis inti langsung dipangkas tanpa ampun. Misalnya Pertamina yang punya bisnis sampingan usaha cuci mobil.

Pertamina Bright Wash yang bergerak di bidang jasa cuci mobil (autos.id).
Pertamina Bright Wash yang bergerak di bidang jasa cuci mobil (autos.id).
Ketika ada hal baru muncul dan ia belum tahu permasalahannya, mantan boss Mahaka Grup ini tak segan mengaku tidak tahu. Spontan, lugas, dan tidak berbelit-belit.

Erick Thohir menanggapi kasus Garuda (detik.com, 03/12/2019):

"Belum tahu, masih dipelajari."

Dengan jawaban singkat padat tersebut, bukan berarti Erick berhenti. Ia tahu Menteri Sri Mulyani yang harus dihubungi karena kasus penyelundupan (Harley Davidson dan Brompton) berada di bawah naungan bea cukai, Kemenkeu.

Begitu juga ketika kasus Asabri yang portofolio sahamnya gosong 90%, Erick tidak mengandalkan keahlian bersilat lidah untuk berkelit untuk menutupi ketidakpahamannya.

Yang paham duduk perkara isunya adalah Mahfud MD, Menkopolhukam. Mahfud langsung bertabayyun memanggil Sri Mulyani dan Erick Thohir sebagai menteri yang bertanggung jawab.

Sialnya, Menteri BUMN kita ternyata belum tahu juga ada apa dengan Asabri. Tapi toh hal itu tidak membuatnya pusing mencari-cari jawaban diplomatis saat menghadapi wartawan.

Erick Thohir menjawab soal Asabri (kompas.com, 10/01/2020):

"Saya belum siap bicara soal Asabri karena belum tahu."

Tidak tahu ya tidak tahu saja, asal jangan terus status quo, nyaman dengan ketidaktahuannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun