Prabowo dan Grace Natalie adalah dua pucuk pimpinan parpol yang cukup vokal menyerang kubu lawan masing-masing dalam pemilu lalu.
Berbeda dengan petinggi parpol lain yang relatif lebih kalem, Prabowo dan Grace justru cukup aktif mengumbar pernyataan.
Tidak jarang pernyataan politik mereka mendapat respon balik yang sangat ramai, khususnya Ketum PSI, Partai Solidaritas Indonesia.
Pidato politik Grace soal perda syari'ah mendapat tanggapan negatif, yang ironisnya, tidak hanya dari kubu lawan tetapi juga dari kubu kawan sendiri.
Terhadap Gerindra, lawan utama kubu Jokowi-Maruf kala itu, Grace secara intens melakukan serangan pernyataan. Dalam acara Festival 11 di bandung dia menggunakan  istilah "The Prabowo Show" atas rangkaian fitnah dan hoax yang sedang marak waktu itu.
Selain itu PSI juga sebelumnya memberikan gelar "Kebohongan Award Awal Tahun 2019" untuk Prabowo, Sandiaga Uno, dan Andi Arief. PSI juga tercatat pernah memberikan "Gabut Award" buat DPR di mana di sana ada Fadli Zon, Wakil Ketua DPR dan juga Waketum Gerindra.
Tsamara Amany, Ketua DPP PSI, menjelaskan bahwa award tersebut diberikan sebagai apresiasi atas 'prestasi' kebohongan dari para penerimanya.
Special Prabowo dianggap menyebar kebohongan soal selang cuci darah RSCM yang dicuci 40 kali. Sementara Sandiaga dituduh berbohong soal membangun tol Cipali tanpa utang. Sedangkan Andi Arief menerima award tersebut terkait hoax 7 kontainer surat suara tercoblos.
Dalam acara pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih kemarin rupanya Prabowo mendapat kesempatan emas untuk membalas serangan Grace yang dilakukan beberapa bulan lalu itu.
Prabowo secara jelas terlihat menghindari salaman dengan Grace (satu-satunya!), yang dilewati begitu saja setelah bersalaman dengan beberapa orang lain di sekitarnya.
Tampaknya Prabowo takut momen salaman tersebut menjadi simbol pengakuan atau legitimasi atas award yang disematkan Grace kepada dirinya.