Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Tri Mumpuni, Disebut-sebut Budiman Sudjatmiko dan Bikin Kepo Awkarin

17 Oktober 2019   01:39 Diperbarui: 17 Oktober 2019   02:26 787
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tri Mumpuni bersama Pangeran Charles (ashden.org).

Basis kebaikan itu ada 2, sensasi dan esensi. Demikian cuit Budiman (twitter.com, 2019).

Budiman sedang membahas Awkarin yang belakangan aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Jadi pemadam karhutla hingga nemenin anak STM demo. Seksi konsumsi, OK OCE.

Rachel Maryam ikut nyaut.  Tidak usahlah  Awkarin itu dibanding-banding  dengan Tri Mumpuni, katanya. Budiman yang mantan pendiri PRD ini memang menjagokan Tri sebagai sosok  yang berbuat kebaikan atas dasar esensi. Bukan mencari follower atau kebutuhan instastory.

Yang penulis salut, Karin Novilda a.k.a Awkarin sendiri tidak lantas baper dikomentari  Budiman. Dia malah minta bertemu langsung, siapa tahu ada project  yang bisa digarap bareng. Yang langsung dijawab bahwa dia akan dipertemukan dengan yang bersangkutan.

Lalu siapakah Tri Mumpuni itu?

Beliau sebenarnya sudah menjadi sosok inspiratif sejak lama. Sejak Pak Harto tasih sugeng di Bina Graha, akhir dekade 90-an. Dedikasinya untuk menerangi desa-desa terpencil dengan PLTMH, Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro, sudah mengentaskan 65 kampung di Indonesia, mungkin lebih. Aktif juga membantu di berbagai tempat terisolasi di luar negeri.

Kerja keras  Tri Mumpuni sudah diakui dunia.

Barack Obama hingga Pangeran  Charles sudah mengapresiasi  jerih payahnya. Tiga award internasional juga sudah disandang Puni, nama akrabnya.  Climate Hero dari World Wildlife Fund for Nature (2005); Ramon Magsaysay, Philipina (2011); dan Ashden Award yang berbasis di London (2012).

Puni  terinspirasi oleh ibunya untuk berbuat baik kepada sesama  tanpa pamrih. Sejak kecil terbiasa menemani sang ibu mengobati koreng warga dari desa ke desa.

Barack Obama: "Kita mendapatkan seorang wirausahawan sosial seperti Tri Mumpuni, yang telah membantu masyarakat desa di Indonesia mendapatkan listrik dan pendapatan dari pembangkit listrik tenaga air."

Desa yang menjadi project pertama Puni  bersama timnya ada di Sukabumi, di Cicemet, Dusun Palanggaran, di kaki Gunung Halimun. 1997.

Prinsip kerjanya sederhana, merangkul tokoh agama dan tokoh adat yang eksis di lokasi. Merekalah  yang akan menggerakkan masyarakat membangun, memelihara, dan mengembangkan fasilitas yang akan dibuat. Memanfaatkan potensi alam yang ada.

Tri Mumpuni di depan sebuah fasilitas PLTMH (anakteknik.co.id).
Tri Mumpuni di depan sebuah fasilitas PLTMH (anakteknik.co.id).
Desa terpencil, jauh dari jalan aspal kota. Kalau ada apa-apa misal turbin ngadat kepada siapa harus minta tolong? Jadi harus mandiri dari segi teknis, termasuk soal pembiayaan.

Karena pembangkit listrik yang dibuat itu menggunakan sumber daya air setempat yaitu aliran sungai,   Puni  mensyaratkan kepada warga agar menjaga kelestarian daerah hulu yang menjadi zona tangkapan air. Luasnya 30 Km persegi. Kalau sungai surut bagaimana bisa turbin berputar.

Bukannya tanpa halangan. Namanya hidup, berbuat baik saja tidak mesti dapat dukungan.

Di Subang  Puni pernah tersandung.  Urusan ke bank gara-gara politik.

Project yang ia garap di Curug Agung  semula lancar jaya. Warga di daerah itu sepakat membangun fasilitas pembangkit setrum swadaya , sumber dana dari Bank Exim.

Listrik yang dihasilkan selanjutnya akan dijual ke warga dengan harga Rp 300/ Kwh, untuk mengembalikan pinjaman sebesar Rp 44 juta. PLN berkomitmen tidak akan masuk ke Curug Agung selama 10 tahun. Memberikan kesempatan pengelola PLTMH mengembalikan pinjaman ke bank.

Angin politik yang beraroma ambisi berubah arah. PLN ingkar janji.

Bupati setempat yang ingin partai jagoannya menang di Curug Agung menggandeng PLN masuk. Harga listrik per Kwh punya PLN lebih murah, Rp 112. Subsidi negara. Alhasil pembangkit listrik yang dikelola remuk karena  kalah bersaing. Pak Subarnas, koordinator iuran warga, stress dihantui cicilan hingga akhirnya meninggal dunia. Tiga hari setelah PLN masuk Curug Agung.

Puni bersama tim ikut tersangkut. Pinjam sana pinjam sini, akhirnya lunas pinjaman ke bank yang baru separuh cicilan.

Kita saat ini mungkin bisa bilang, lha itu berarti PLN sebenarnya bisa kan masuk Curug Agung? Ya begitulah Indonesia, negeri kita itu. Semoga sekarang tidak lagi.

Jokowi saat ini punya asa, menggenjot target 35.000 Megawatt   listrik untuk seluruh Indonesia. Dari Sabang hingga Merauke, dari Miangas hingga Pulau Rote. Sejauh mana capaiannya setelah 5 tahun silakan googling sendiri.

Tetapi persoalan kita bukan hanya listrik.

Yang bisa kita ambil belajar dari seorang Tri Mumpuni adalah inisiatifnya dalam membantu kesusahan orang lain. Tidak perlu menjadi Tri Rismaharani dulu untuk berbuat kebajikan. Tanpa jabatan siapa pun terbukti bisa  memberi sumbangsih kepada kehidupan, juga tak perlu menunggu kaya raya dulu.

Barangkali itulah pesan yang  ditangkap Awkarin. Dia tidak marah disentil Budiman.***

Sumber:

akurat | suara | jurnalasia | bbc  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun