Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pelukan Jokowi-Prabowo, "Settingan" Tanpa Stuntman dalam Asian Games 2018

7 September 2018   05:45 Diperbarui: 7 September 2018   15:23 1289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hanifan peraih medali emas cabor silat Asian Games 2018 memeluk Jokowi dan Prabowo (news.okezone.com).

Ada tiga pula jumlahnya, partai yang  menderita kehilangan banyak kursi dalam pemilu legislatif empat tahun lalu. Mereka adalah Demokrat, PKS, dan Golkar, sesuai urutan tingkat kekalahan.

Demokrat mengalami pendarahan hebat dalam pemilu terakhir, bleeding.

Kendaraan petahana sebelum Jokowi ini harus merelakan 87 kursi DPR menjadi bancakan partai-partai lain. Dari 148 kursi yang diperoleh dalam pemilu sebelumnya, Demokrat hanya berhasil mempertahankan 61 kursi saja.

Siapa yang tidak perih 50% lebih kursi DPR hilang dalam sehari pencoblosan. 

Pantas SBY semangkin menghayati laku prihatinnya setelah  menjabat dua periode memerintah. 

SBY mengalami kekalahan ganda dari Megawati, kalah di legislatif dan kalah di eksekutif karena Demokrat tidak ikut mengusung Jokowi.

PKS setali tiga uang nasibnya dengan Demokrat.

Partai pelopor tagar ganti presiden ini kehilangan 17 kursi dalam pemilu legislatif periode kemarin. Memang tidak sedramatis partai mercy biru punya SBY. Dari 57 kursi DPR yang dikuasai sebelumnya, PKS masih punya sisa 40 di parlemen.

Bagaimana dengan Golkar?

Dalam Pemilu 2014 Golkar bermain aman, menang dan kalah sekaligus, jadinya impas.

Golkar "sukses" kembali ke istana dengan mengutus Jusuf Kalla menjadi wakil Jokowi dalam Pilpres 2014. Tetapi pilihan kebijakan partai untuk mengusung Prabowo bukan tanpa resiko. Suara legislatifnya  tergerus karena barangkali terbawa JK masuk ke kubu istana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun