Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Menyoal Data Perolehan Medali Asian Games Versi OCA

4 September 2018   11:02 Diperbarui: 5 September 2018   12:47 818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Medali emas Asian Games 2018 (gilabola.com).

Asian Games X Seoul 1986, Korea Selatan

Versi OCA, Indonesia memperoleh:

  • medali emas          : 1
  • medali perak         : 5
  • medali perunggu : 4
  • Total                          : 10

Versi pdf Kemenpora 2006-2014, Indonesia memperoleh:

  • medali emas           : 1
  • medali perak          : 5
  • medali perunggu : 4
  • Total                         : 10

Versi poster Asian Games 2018, Indonesia memperoleh:

  • medali emas          : 1
  • medali perak         : 5
  • medali perunggu : 14
  • Total                         : 20

Versi Wikipedia, Indonesia memperoleh:

  • medali emas           : 1
  • medali perak          : 5
  • medali perunggu : 14
  • Total                         : 20

Demikian hasil perbandingan yang diperoleh.

Jika kita memerlukan referensi tulisan tentang perolehan medali, versi manakah yang akan kita ambil? Dalam penulisan terdahulu terbukti data OCA yang dikutip media mainstream pun ternyata keliru. Apakah kali ini data OCA sudah valid? Perlu kita kritisi sama-sama.

Dalam website resmi, tentunya OCA harus menyediakan data yang shahih, terlebih karena data perolehan medali adalah data statis, data sejarah yang sudah terjadi sehingga tidak mungkin ada perubahan. Data resmi penting sebagai sumber informasi yang kredibel, juga sebagai sarana edukasi.

Bagi Kemenpora sebagai pihak yang terkait semoga hal ini menjadi perhatian, apalagi Menpora Imam Nahrawi ingin menjaga momentum  prestasi Indonesia dalam ajang Asian Games 2018 yang baru saja usai.

Keinginan Imam untuk membangun masa depan prestasi olahraga berbasis sport science harus kita dukung sepenuhnya karena Indonesia sudah agak tertinggal di bidang ini.

Hanya saja menggunakan sains untuk membangun prestasi berarti kita harus siap dengan kultur berbasis data yang massif, dinamis, dan presisi. Kita bisa mulai dengan data yang sederhana sebagai permulaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun