Mohon tunggu...
Agung Kurniawan Sastro
Agung Kurniawan Sastro Mohon Tunggu... Dokumentator -

Hanya seorang yang gemar mengabadikan momen dalam bentuk gambar dan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Lebih Penting dari Gelar

17 September 2017   20:22 Diperbarui: 17 September 2017   20:33 1511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Timnas Indonesia U-18 akhirnya mampu mengakhiri langkah mereka di ajang AFF U-18 dengan menempati urutan ketiga, setelah menaklukkan tuan rumah dengan skor 1-7 di Stadion Thuwunna, Yangon, Myanmar, minggu (17/9). Meski gagal mencapai target juara, garuda nusantara tetap harus mendapatkan apresiasi setinggi-tingginya.

Timnas U-18 menambah rentetan kegagalan capai target Indonesia yang diberikan sepanjang tahun 2017. Setelah gagal pada ajang AFF U-15 dilanjutkan kegagalan pada kualifikasi piala Asia U-23 dan Sea Games U-22, kini kembali gagal pada ajang AFF U-18.

Tidak bisa dipungkiri, secara hasil sangat jauh dari kata memuaskan. Diluar dari kegagalan yang terjadi karena faktor-faktor keributan dilapangan, permainan timnas di berbagai kelompok usia cukup membuat pecinta sepakbola nasional terhibur. Memang, terhibur saja tidak cukup. Kita, pecinta sepakbola nasional, menginginkan gelar juara.

Tulisan ini tidak akan membahas faktor apa yang menjadi penyebab timnas gagal meraih gelar. Tidak akan membahas timnas U-23 yang gagal karena tidak tampil full team atau membahas timnas U-18 yang harus bermain dengan 10 pemain sejak babak kedua. Terlalu klasik mengkambing hitamkan faktor itu. Mereka telah berjuang, hargai, dan apresiasi.

Ini tentang harapan. Setiap ke gagalan pasti ada harapan. Harapan untuk bangkit. Sepakbola Indonesia tengah menuju kearah kebangkitan. Sadarkah, sepakbola nasional memulai segalanya dari nol pasca sanksi yang di berikan FIFA. Sepakbola kita bangkit dengan awal yang menakjubkan, Timnas senior berhasil menembus final AFF 2016 meski harus takluk dari Thailand. Pada 2017 ini, pecinta sepakbola nasional dipertontonkan aksi-aksi pemain masa depan dan memberikan harapan memberikan gelar juara, meski gelar juara tak kunjung tiba. Tentulah untuk mencapai keberhasilan ada prosesnya.

PSSI telah merubah standarisasi pembinaan pemain muda. Begitu jelas terlihat pemain muda memberikan harapan yang besar bagi masa depan Timnas Indonesia. Para pemain muda ini tampil begitu luar biasa, kita tak berbicara hasil. Lihat bagaimana mereka bermain, yang perlu dicatat mereka tampil apik di negara orang. Tampil tanpa beban dengan mental baja. Mental yang memberikan harapan pemain kelompok usia, baik U-15, U-18, dan U-22 di masa mendatang.

Berbeda saat Timnas U-19 eranya Evan Dimas yang menjadi kampiun, mereka tampil sangat apik dan melepaskan dahaga akan gelar juara, tapi itu dilakukan di negara sendiri. Tak salah memang, namanya tuan tumah pastilah wajib meraih gelar tersebut.

Tinggal bagaimana para pemain-pemain muda ini menjaga kondisi tubuhnya dan menjaga konsistensi permainan. Kita juga patut khawatir, pemain-pemain muda yang tampil apik sebelumnya banyak mengalami penurunan performa, sebut saja Syamsir Alam, Alvin Tuassalamony, Muchlis Hadi Ning, Ilham Udin, ataupun Zulfiandi.

Kita patut menanti pemain-pemain ini untuk terus berkembang dan terus berharap pemain inilah yang nanti mengantarkan gelar juara untuk Timnas Indonesia ke pangkuan ibu Pertiwi. Salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun