Mohon tunggu...
Agung Ramdhani
Agung Ramdhani Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - freelancer

penyuka aktifitas adrenalin, kadang menulis lepas

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Diskon Ojol, Candu Beraroma Monopoli

20 Juni 2019   17:48 Diperbarui: 20 Juni 2019   17:59 795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ojek online | tempo.co

Tapi perlu disadari bahwa diskon sewajarnya adalah bukan jual rugi. Bukan juga dalam rangka membunuh kompetisi.

Diskon adalah bentuk apresiasi kepada konsumen dengan cara mengurangi keuntungan pada saat program dijalankan namun berharap keuntungan lebih secara jangka panjang dari loyalitas konsumen.

Berarti, diskon yang wajar dan benar sesungguhnya akan menciptakan keberlanjutan bisnis secara jangka panjang.

Berbanding terbalik dengan diskon jor-joran yang sulit dinalar secara bisnis hanya agar menguasai pasar dalam waktu singkat. Sebuah praktik yang kini sudah menjadi "candu" bagi sebagian konsumen dan jika dibiarkan hanya menghasilkan isapan jempol semata.(*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun