Mohon tunggu...
Agung Pratama
Agung Pratama Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas

Pegiat isu sosial, politik, gender, dan media. netizen barbar tapi kritis.

Selanjutnya

Tutup

Palembang Pilihan

Palembang Kota Kriminal

14 Maret 2022   07:00 Diperbarui: 19 Maret 2022   06:01 1016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jembatan ampera (source : kompas regional palembang)

Dan ya, orang yang mencuri uang saya adalah tetangga akrab saya sendiri. Sebagai orang yang mudah bergaul, cepat beradaptasi, tentu mudah bagi saya me;ebarkan jaringan pergaulan di rantauan, namun kali ini saya keliru.

Seorang perempuan yang hanya bertaut 2 tahun dari saya berhasil mengelabui saya hanya dengan berusaha menjadi sahabat bagi saya, terlebih saya juga menganggapnya seperti kakak perempuan. Saking percaya saya pada saat itu, saya rela menitipkan kunci kamar dikala bepergian.

Saya tahu betul berapa jumlah uang yang berada di dalam dompet saya meski tak harus menghitung dengan sengaja, dia menggunakan trik yang cukup 'soft' karena hanya mengambil selembar setiap kesempatan, dan karena perangai baiknya pula saya sempat menyangkal tuduhan yang diarahkan kepadanya pada saat itu. Parahnya saya sampai menuduh orang lain dan membuat hubungan pertemanan merenggang.

Karena merasa dirugikan, saya langsung menemui seseorang yang saya tuduh waktu itu dan hanya berbicara empat mata sekitar pukul 20.00 WIB, respon yang mengejutkan adalah dia benar-benar mampu membela diri dengan alasan yang realistis dan membawa saya ke tetangga lama yang juga merupakan korban pencurian, saya benar-benar terkejut tak percaya sampai merencanakan untuk menaruh kamera di dekat dompet yang saya tinggalkan di lemari.

Pada pagi itu saya benar-benar melakukan apa yang telah terencana, menitipkan kunci kamar dengan berdalih ingin membeli sarapan, meninggalkan kamar kos kurang lebih selama 15 menit dengan berharap kebenaran akan terungkap, sepulangnya saya langsung menagih kunci kamar dan mengecek hasil rekaman dan benar saja... wajahnya jelas dan caranya mengambil uang saya benar-benar membuat saya tercengang.

Sebagai orang yang concern dengan kriminal saat itu saya segera memproses laporan ke kantor polisi terdekat.

Saya juga dilecehkan, meskipun saya seorang laki-laki...

Kasus berikutnya adalah pelecehan seksual, saya hanya bertahan selama satu tahun di kontrakan dimana saya sempat kecurian, diterima sebagai mahasiswa bidikmisi menghantarkan saya ke asrama mahasiswa dan wajib menetap disana selama satu tahun.

Pada saat itu saya sedang berjalan menuju tempat laundry dengan menjinjing satu plastik besar berisi selimut, di pertengahan jalan terdengar samar seseorang pria mengendarai sepeda motor memelankan tarikan gas dan menepi tepat di hadapa saya untuk menanyakan alamat, saya langsung menunjukkan arah jalan sesuai yang ia tuju tetapi ia malah berdalih "saya bingung, tempat ini asing" sontak pria ini mengambil plastik yang saya bawa dan menaruhnya di kail motor, ia juga mempersilahkan saya menyetir sepeda motor miliknya.

Di tengah perjalanan orang ini terus mempertanyakan informasi pribadi, dimana saya berkuliah, jurusan apa yang saya ambil, dan sebagainya. Namun perlahan saya menyadari bahwa tangan pria ini mulai bergerayangan di area kemaluan saya dan membuat saya berhenti mendadak di tengah keramaian kemudian memarahinya sampai mengalihkan perhatian orang-orang sekitar.

Hal-hal buruk juga terjadi kepada sahabat-sahabat saya...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Palembang Selengkapnya
Lihat Palembang Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun