Mohon tunggu...
Agung Pramono
Agung Pramono Mohon Tunggu... Guru - Guru dan penulis

Agung Pramono berprofesi sebagai guru. Hoby menulis, olah raga dan jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mengikuti Takdir-Nya

9 Januari 2023   15:05 Diperbarui: 9 Januari 2023   15:03 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Andika terus memacu mobilnya, sekali-kali melirik kaca spion tanpa memalingkan wajahnya, sehingga konsentrasi  tetap fokus mengemudi.  Dia tidak menghiraukan suara nyanyian Nagita di sebelahnya. Perjalanan kali ini berbarengan dengan hari raya Idul Fitri semakin menambah volume mobil di jalan.

Lelaki dengan jaket berwarna coklat itu baru kali ini mengemudi ke luar kota. Namun karena ingin menyenangkan istrinya maka perasaan was-was dibuangnya jauh-jauh. Lalu lintas ke arah Cikampek mulai tersendat, Andika mengarahkan mobil keluar pintu tol Dawuhan.

Andika seorang pekerja di bank pemerintah mendapat libur selama beberapa hari. Dia berangkat dari Jakarta pukul 22.00 WIB menuju Yogyakarta. Lelaki berambut cepak itu ditemani Nagita, istri yang baru dinikahi selama dua bulan. Pasangan muda ini ingin berbulan madu di Yogyakarta.

"Mas, sama saja, ya, keluar pintu tol  Dawuhan macet juga, malah ini tidak bergerak," keluh Nagita dengan pandangan tidak menyukai situasi kemacetan.

"Sabar, ya, Sayang. Tadi, kan, sudah melihat jalur ke Cikampek macet juga," jelas Andika.

Mobil berwarna cream itu berjalan pelan. Selama  empat jam  baru menempuh 20 km, padahal biasanya ditempuh dalam waktu dua puluh menit.

"Pantas saja macet, pertigaan ini yang arah ke Cikampek malah ditutup. Polisi kerjanya nggak becus!" umpat Andika dengan emosi yang tinggi.

"Makanya, kan, sudah kubilang. Liburannya jangan ke Yogya tetapi ke Bali, naik pesawat," saran Nagita yang berbeda pendapat dengan suaminya.

"Sudah Gita! Mas nggak mau berdebat. Kita fokus ke Yogya!" pinta Andika.

Mobil diarahkan ke Karawang baru putar balik lagi ke arah Cikampek, perjalanan masih tersendat. Pukul 04.00 WIB sampai pukul 10.00 mobil masih di daerah Cikampek. Andika melihat Nagita tampak kesal dengan kondisi tersebut. Mobil bisa meninggalkan Cikampek  setelah pukul 11.00 WIB.

Setelah melewati daerah Indramayu, Andika bisa memacu kendaraan kembali dengan kecepatan yang maksimal. Ternyata penyebab kemacetan adalah jalanan berlubang yang hanya bisa dilewati satu jalur, padahal biasanya dua jalur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun