Mohon tunggu...
Agung Pramono
Agung Pramono Mohon Tunggu... Guru - Guru dan penulis

Agung Pramono berprofesi sebagai guru. Hoby menulis, olah raga dan jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Bermain Itu Sejatinya adalah Belajar

5 Oktober 2022   13:27 Diperbarui: 7 Oktober 2022   02:00 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi taman bermain. (sumber: pixabay.com/marzena7)

Terlalu sibuk dan asyik bermain dengan handphone menyebabkan mereka hanya mementingkan dirinya sendiri.

Banyak  orang tua mempersepsi bahwa proses belajar itu terkesan serius, sambil memegang buku dan menghadapi meja. Padahal belajar itu tidak semuanya demikian. 

Ada yang berpendapat bahwa bermain itu sesuatu yang negatif sebagai contoh ada orang tua yang memasukkan anaknya ke sebuah TK yang aktivitasnya hanya bermain karena dianggap tidak belajar serius. 

Sebagian besar orang tua pasti tidak mau memasukkan anak-anak yang ke sekolah tersebut. Karena berpandangan sekolah itu hanya bermain saja dan tidak pernah belajar. 

Padahal untuk anak-anak sampai kelas 6 SD belajar akan lebih efektif dan lebih cepat ditangkap pada saat mereka bermain hal itu berseberangan dengan orang tua yang mengharuskan anak-anak belajar dengan serius.

Mengapa mendengarkan guru, belajar serius dan drilling malah tidak efektif. Akibatnya kita sering melihat anak-anak usia dini sudah tidak mau bersekolah karena menganggap sekolah sebagai sesuatu yang membosankan. 

Perlu disadari bahwa seharusnya bermain merupakan proses belajar juga dengan banyaknya anak-anak bergerak maka terjadi suatu keterlibatan seluruh badan sehingga membuat anak berkembang motoriknya, berkembang begitu juga emosinya karena kegiatan bermain akan melibatkan emosi.

Selain itu apabila anak banyak bermain aspek sosial dan intelektualnya juga ikut berkembang karena adanya interaksi dengan sesama. 

Kesimpulannya anak-anak memang diharuskan untuk bermain, karena mereka berada dalam masa pertumbuhan. Dengan bermain, otot anak akan bekerja maksimal, metabolisme tubuh meningkat dan perkembangan otak menjadi lebih bagus.

 Melalui tulisan ini, mari kita ingat lagi apa yang pernah dikatakan Bapak Pendidikan kita yaitu Ki Hajar Dewantara bahwa sekolah itu ibarat taman dan taman adalah tempat bermain. 

Taman itu teduh, tenang dan menyenangkan. Anak-anak akan senag berada di taman. Mereka akan gembira di taman. Jadikan sekolah tempat yang menggembirakan. Mereka bermain namun sejatinya adalah belajar.

Tangsel/ 5 Oktober 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun